JAKARTA – Aliran modifikasi saat ini sangat beragam. Salah satu yang tengah merebak ialah tren modifikasi skuter-skuter “centil” dan meriah yang mengadopsi konsep dari kultur pop.
Patokannya cukup cair karena pada dasarnya “hanya” skuter dimodifikasi agar terlihat lebih modis. Namun yang membedakan ialah bukan sekadar menambah variasi biar meriah, melainkan ada konsep pop yang dibawa.
Adega Anggayasta, CEO Rainbow Moto Builder, merupakan salah satu pionir modifikasi ini. Dia juga yang membentuk komunitas Kalcer Skuter yang saat ini mulai memiliki banyak pengikut di Instagram.
Nama Kalcer Skuter sebetulnya mudah ditebak. Kalcer berasal dari bahasa Inggris yaitu culture yang berarti budaya sedangkan skuter merupakan jenis motor skuter.
“Aku bentuk itu bulan April 2004. Kenapa aku bentuk itu, karena sebenarnya basisnya aku belajar motor culture. Kita setiap tahun itu selalu berangkat ke Jepang untuk melihat tren apa yang sedang naik,” kata Dega.
“Nah, dua tahun terakhir di Jepang, teman-teman yang selama ini bermain Harley (Davidson) dan chopper itu sudah mulai merambah ke skuter modern, tapi ya tidak meninggalkan motor lama mereka,” ujar Dega.
Dega menjelaskan, arah modifikasi “skuter kalcer” ini berbeda dengan modifikasi skutik yang ada selama ini, karena konsepnya mengangkat pop culture yang berani mencampurkan warna.
“Pop culture itu lebih berani menabrak-nabrakan warna. Mereka juga berani untuk memiliki konsep unik bagi motornya,” ujarnya.
“Jadi kalau dulu, modifikasi motor biasanya menggunakan spare parts yang mahal dan bagus. Sekarang tidak seperti itu. Misalnya, jika mereka menyukai Tamiya, mereka bisa memasukkan elemen Tamiya ke dalam modifikasi motornya,” katanya.
Dega mulai melakukan modifikasi tersebut pada tahun 2020, meskipun saat itu gaya ini belum terlalu populer.
“Pada tahun 2020, kita mulai mencoba membuat motor dengan gaya seperti itu, tapi saat itu belum banyak yang tertarik. Akhirnya, kita membentuk komunitasnya pada bulan April lalu,” ujarnya.
“Sebenarnya Kalcer Skuter adalah komunitas motor yang mengangkat pop culture dalam konsep motornya. Kami tidak membatasi merek, mau merek apapun, boleh ya dari skutik, matik 2 tak, hingga 4 tak,” tuturnya.