Penelitian Terbaru – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa tidur lebih lama di akhir pekan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen.
Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan European Society of Cardiology (ESC) oleh Yanjun Song dari Pusat Penyakit Kardiovaskular Nasional Tiongkok.
Menurut studi tersebut, kekurangan tidur selama hari kerja yang sering dialami banyak orang dapat dikompensasi dengan tidur lebih lama di akhir pekan. Hal ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, terutama bagi mereka yang kerap tidur kurang dari tujuh jam per malam.
Penelitian dilakukan pada 91 ribu peserta yang dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan durasi tidur mereka. Hasilnya, kelompok yang tidur paling lama di akhir pekan menunjukkan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 19 persen.
Sementara itu, mereka yang secara sadar mengejar tidur yang hilang di akhir pekan memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung.
Temuan ini menunjukkan bahwa kompensasi tidur di akhir pekan bisa menjadi solusi untuk mengurangi risiko penyakit serius akibat kurang tidur. Peneliti menemukan hubungan kuat antara tidur tambahan di akhir pekan dengan berkurangnya risiko penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan stroke.
Namun, penulis studi ini juga mencatat beberapa keterbatasan. Sebagian besar peserta melaporkan tidur lebih dari tujuh jam per malam, dan data yang digunakan mengandalkan laporan individu mengenai kebiasaan tidur mereka, yang mungkin tidak sepenuhnya akurat.
Meski begitu, temuan ini memberikan harapan bagi mereka yang memiliki kebiasaan tidur buruk selama hari kerja dan mengandalkan akhir pekan untuk memperbaiki pola tidur mereka. (Antara)
All images mentioned in the original article should be displayed above the text, but since no specific image sources were provided, they are not included above.