Vaksin MPOX Resmi Disetujui oleh WHO dan BPOM
Vaksin MPOX, yang juga dikenal sebagai vaksin cacar monyet, telah mendapatkan persetujuan resmi dari WHO dan BPOM. Ini merupakan langkah penting dalam upaya penanggulangan penyakit MPOX di Indonesia. Persetujuan dari badan kesehatan internasional dan nasional menunjukkan bahwa vaksin MPOX memenuhi standar keamanan yang ketat, serta menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai statusnya yang dianggap masih dalam tahap eksperimen.
Dr. Mohammad Syahril, Sp. P, MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa vaksin ini telah menjalani berbagai tahapan uji klinis yang komprehensif sebelum mendapatkan lampu hijau dari WHO dan BPOM. Ini menunjukkan bahwa vaksin MPOX tidak hanya aman, tetapi juga efektif dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dikenal sebagai cacar monyet.
Untuk lebih memahami vaksin MPOX, berikut beberapa fakta penting yang perlu dicermati:
Fakta Pertama: Status Emergency Use Listing
Vaksin MPOX telah mendapatkan Emergency Use Listing dari WHO dan Emergency Use Authorization dari BPOM, yang berarti vaksin ini dapat digunakan dalam kondisi darurat yang diperlukan. BPOM dan Komnas KIPI akan terus memantau penggunaan vaksin ini untuk memastikan bezpieczeństwo dan manfaatnya.
Fakta Kedua: 3 Jenis Vaksin
Berdasarkan dokumen WHO yang berjudul Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses), terdapat tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan MPOX, yang dikembangkan dari vaksin pencegahan cacar: MVA-BN, LC16m8, dan ACAM2000. Ketiga vaksin ini telah menjalani pengujian dan terbukti efektif dalam mencegah MPOX.
Fakta Ketiga: Manfaat Vaksin Cacar Monyet
Vaksin MPOX memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit berat. Meskipun vaksinasi memberikan perlindungan, kewaspadaan tetap penting karena pembentukan kekebalan membutuhkan waktu beberapa minggu. Jika tubuh terpapar setelah vaksinasi, perlindungan tetap ada, meskipun perawatan yang tepat tetap diperlukan.
Fakta Keempat: Efek Samping
Vaksin cacar monyet dapat menyebabkan efek samping yang berbeda pada setiap orang, tergantung pada kondisi kesehatan individu. Sebelum vaksinasi, tenaga medis akan memeriksa riwayat kesehatan pasien untuk menilai kelayakan vaksinasi. Beberapa efek umum termasuk eritema, nyeri, edema, pruritus atau gatal-gatal, hiperpigmentasi, dan indurasi.
Fakta Kelima: Gratis dengan Syarat Tertentu
Kementerian Kesehatan memastikan bahwa vaksin MPOX akan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang termasuk dalam kelompok prioritas. Mengingat jumlah vaksin terbatas, maka distribusi akan difokuskan pada sasaran yang berada di daerah dengan laporan kasus MPOX.
Selain itu, vaksin MPOX akan diprioritaskan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki dan biseksual, serta individu yang kontak dengan penderita MPOX dalam dua minggu terakhir. Anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi MPOX di Indonesia, karena tujuan dari vaksinasi ini bersifat pencegahan.
Kontributor: I Made Rendika Ardian