JAKARTA – Saat ini, semua mobil dilengkapi fitur klakson yang menghasilkan suara. Klakson biasanya diaktifkan melalui tombol di tengah setir pengemudi.
Menariknya, sejarah klakson ternyata lebih tua dibandingkan penemuan mobil itu sendiri. Klakson pertama kali digunakan pada tahun 1800-an di gerbong bertenaga uap di Inggris.
Awalnya, seseorang harus berjalan di depan gerbong uap sambil mengibarkan bendera merah dan membunyikan klakson sebagai tanda peringatan dan untuk alasan keamanan.
Tangkapan layar Klakson mati bisa disebabkan oleh kabel kendur atau perangkat klakson sudah rusak.
Meskipun begitu, penerapan gagasan ini tidak pas untuk mobil. Pada era awal penemuan mobil, pengemudi menggunakan peluit, isyarat tangan, dan klakson bohlam karet yang harus diremas secara manual.
Pada awal 1900-an, pengemudi mobil mulai menggunakan klakson bola karet. Bentuknya mirip terompet kecil dengan bola karet hitam di bagian belakang yang dapat diremas untuk menghasilkan suara.
Klakson bola karet ini dengan cepat diterima di industri otomotif saat itu. Namun, kendalanya, klakson ini hanya dapat menghasilkan nada yang lebih pendek, sehingga sering kali pengemudi harus menekan klakson berulang kali.
Dok. Denso Sales Indonesia Denso Indonesia meluncurkan jajaran klakson terbaru dengan tipe Single Disc High Tone.
Seiring bertambahnya jumlah mobil di jalan, pengemudi mulai menyadari bahwa klakson konvensional tidak memadai. Diperlukan alat peringatan yang lebih kuat untuk mengingatkan pengguna jalan lainnya.
Salah satu solusi sukses muncul pada tahun 1920-an dan dikenal sebagai Klaxon horn, atau lebih dikenal sebagai ‘klakson Aoogha.’
Di era tersebut, Klakson Aoogha cepat mendapatkan popularitas berkat meningkatnya produksi massal Ford Model T dan Model A.
Menariknya, sebutan klakson di Indonesia diambil dari nama Klaxon, padahal dalam bahasa Inggris, terjemahan klakson adalah horn.
Setelah Klakson Aoogha, muncul klakson listrik pada tahun 1930-an. Suara yang dihasilkan lebih keras, tidak mengagetkan, dan memiliki ciri khas yang dapat didengar meskipun dalam kondisi jalan yang ramai.
Denso Klakson Denso
Sejak saat itu, pabrikan mobil terus mengembangkan kualitas dan variasi suara klakson. Pada tahun 1980-an, suara klakson pada masing-masing kendaraan mulai menunjukkan perbedaan yang mencolok.
Untuk mobil penumpang atau mobil kecil, suaranya cenderung tinggi, sementara untuk kendaraan berat, suaranya lebih rendah. Di era yang sama, banyak pabrikan kendaraan mulai menggunakan sistem klakson ganda yang menghasilkan dua nada berbeda. Tujuannya agar suara klakson terdengar jelas, tidak bising, dan mudah didengar oleh manusia.