Musisi Ahmad Dhani akan dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 bersama para caleg terpilih di bulan Oktober 2024 nanti. Namun, Dhani merasa tidak ada yang istimewa dari status barunya.
“Banyak orang ngerasa, ‘Waduh, hebat’. Saya sih nggak ngerasa hebat,” ungkap Ahmad Dhani dalam podcast-nya bersama Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio beberapa waktu lalu.
Bukan karena sombong, Ahmad Dhani menganggap status anggota DPR tidak istimewa karena mendiang ayahnya sudah pernah berkantor di Senayan.
“Bapak saya kan anggota DPR, jadi ya saya biasa aja. Saya misalkan bapak saya masih ada juga saya nggak bisa berbangga ke bokap. Malah ngikutin jadinya,” terang Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani cuma melabeli diri sebagai anak yang meneruskan pekerjaan orang tuanya semasa hidup.
“Jadi ya seperti bapaknya dokter, anaknya dokter aja. Ya biasa aja, nggak ada hebatnya. Memang turun temurun aja gitu,” kata Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani lebih terkesan dengan bagaimana para pendukung Anies Baswedan memenangkannya dari daerah pemilihan atau dapil terpanas di Jawa Timur.
“Sebenernya mirip-mirip kok, sama yang di 2019. Banyak pemilih Anies Baswedan yang masih milih aku. Jadi, caleg Ahmad Dhani, presiden tetep Anies Baswedan. Itu rata-rata pemilih dari 2019 yang lalu,” terang Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani berbicara blak-blakan bahwa sebenarnya dia tidak mendapat dukungan penuh dari Dewan Pembina Cabang (DPC) Partai Gerindra di dapil tempatnya bertarung.
“Saya nggak dibantu penuh sama DPC. Waktu itu, yang DPC Surabaya itu ayahnya nyaleg juga di situ. Jadi pertama dateng itu waktu kampanye, saya bingung mau ngapain. Cara masang spanduk sama baliho aja saya belum tahu,” kenang Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani bahkan membentuk tim sendiri dari beberapa kenalannya untuk memasang alat peraga kampanye (APK) di sana.
“Temen-temen SMP sama SMA akhirnya saya panggilin, saya kumpulin. Saya bilang, ‘Saya mau pasang baliho nih, gimana caranya?’. Akhirnya, ya ada beberapa temen yang bantu,” pungkas Ahmad Dhani.