JAKARTA – Cincin pintar Samsung Galaxy Ring resmi diluncurkan di Indonesia pada hari ini, Kamis (7/11/2024).
Cincin pintar berbasis AI ini menawarkan berbagai fitur kesehatan, seperti pelacakan detak jantung, kualitas tidur, dan lainnya, yang sebelumnya juga tersedia pada smartwatch.
Meskipun demikian, Samsung yakin Galaxy Ring tidak akan menggantikan atau “menganibal” smartwatch. Namun, justru saling melengkapi.
Menurut Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Galaxy Ring hadir untuk melengkapi ekosistem wearables Samsung dan memaksimalkan pelacakan kesehatan pengguna.
“Samsung Galaxy Ring bukan mengganti posisi smartwatch, justru melengkapi karena ada beberapa jenis olahraga yang tidak bisa menggunakan Galaxy Ring, dan harus smartwatch,” ungkap Annisa dalam sesi tanya jawab di acara peluncuran.
Positioning antara Galaxy Ring dan Galaxy Watch berbeda, begitu pula dengan target pasarnya.
“Galaxy Ring juga mengunggulkan kenyamanan. Bisa dipakai seharian, berbeda dengan smartwatch yang terkadang lepas-pasang untuk kondisi tertentu,” lanjut Annisa.
Samsung Galaxy Ring dilengkapi dengan metrik pengecekan kesehatan harian, detak jantung, kualitas tidur, serta fitur-fitur AI baru sebagai nilai jual.
Ketahanan baterainya juga diklaim lebih awet, bisa bertahan selama tujuh hari, lebih lama dibandingkan smartwatch.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, Galaxy Ring juga memiliki keterbatasan.
Misalnya, rincian hasil untuk olahraga lari tidak sedetil smartwatch, sementara laporan kualitas tidur pada smartwatch tidak seakurat Galaxy Ring karena memiliki KPI atau metrik pengukuran yang berbeda.
Spesifikasi Samsung Galaxy Ring
Samsung Galaxy Ring memiliki dimensi 7 mm x 2,6 mm dengan berat yang bervariasi tergantung ukuran yang dipilih, menggunakan standar ukuran Amerika Serikat, yaitu ukuran 5 hingga 13.
Cincin ini tahan air dengan rating ATM 10 dan mengantongi sertifikasi IP68, serta terbuat dari material Titanium Grade 5 yang dikenal kuat dan tahan korosi.