Cincin pintar Samsung Galaxy Ring dipastikan akan hadir di Indonesia. Jelang peluncurannya di Tanah Air, Samsung resmi membuka pra-pendaftaran bagi peminat Galaxy Ring di Indonesia mulai hari ini, Senin (28/10/2024).
Berdasarkan informasi yang diterima, pendaftaran untuk peminat Galaxy Ring disebar melalui e-mail bertajuk “Ring..Ring.. Something’s coming” pada Senin pagi sekitar pukul 09.08 WIB.
E-mail tersebut dibuka dengan kalimat “Cincin pintar pertama kami akan segera hadir. Daftar dan dapatkan hadiahnya!”.
Pengguna juga dapat melihat poster Galaxy Ring dalam varian warna perak, emas, dan hitam, lengkap dengan fitur unggulan Galaxy AI.
Jika berminat untuk membeli, konsumen bisa mendaftarkan diri sebagai peminat mulai 28 Oktober hingga 10 November.
Dengan pra-registrasi, konsumen berkesempatan mendapatkan benefit e-Voucher senilai 1.000.000 dengan syarat dan ketentuan berlaku. Voucher ini bisa digunakan untuk membeli Galaxy Ring melalui samsung.com/id saat resmi dirilis nanti. E-Voucher tersebut dapat digunakan hingga 31 Desember 2024.
Samsung belum mengungkap kapan Galaxy Ring akan rilis secara resmi di Indonesia. Namun, mengingat jadwal pra-registrasi yang berakhir pada 10 November, kemungkinan Galaxy Ring akan dirilis sekitar pertengahan November mendatang.
Jika perkiraan ini tepat, maka cincin pintar ini akan hadir di Indonesia empat bulan setelah perilisan global pada bulan Juli lalu.
Galaxy Ring pertama kali diperkenalkan dalam acara Galaxy Unpacked di Paris, bersamaan dengan peluncuran Galaxy Z Fold 6, Galaxy Z Flip 6, Galaxy Buds 3 Pro, Galaxy Buds 3, Galaxy Watch Ultra, dan Galaxy Watch 7.
Berapa harga Galaxy Ring di Indonesia? Meskipun Samsung tidak mencantumkan harga dalam email promosinya, berdasarkan dokumen syarat dan ketentuan pra-registrasi yang diperoleh, Galaxy Ring akan dijual dengan harga Rp 6.499.000 di Tanah Air.
Ikuti langkah-langkah berikut untuk pra-registrasi Galaxy Ring di Indonesia.
Sebelumnya, kehadiran perangkat ini terendus melalui listing sertifikasi di laman Postel Kementerian Komunikasi dan Digital pada pertengahan Oktober lalu.