Rentan Dialami Perempuan, Apa Itu Penyakit Degeneratif pada Sistem Muskuloskeletal?

Penyakit degeneratif pada Sistem Muskuloskeletal adalah kondisi tidak menular yang muncul akibat penurunan fungsi organ tubuh dan penuaan yang berhubungan dengan otot dan tulang. Dokter Ajiantoro, SpOT (K), Spine, dari Brawijaya Hospital Depok, menjelaskan bahwa jika penyakit ini dibiarkan dalam jangka panjang tanpa penanganan yang tepat, jaringan muskuloskeletal akan mengalami kerusakan. 

“Akibatnya, kekuatan tulang dan otot akan menurun, mobilitas sendi pun berkurang dan menimbulkan nyeri saat digerakkan,” jelasnya di acara Talk Show Partnership Gathering yang diadakan oleh Brawijaya Hospital Depok di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Dr. Ajiantoro menuturkan bahwa penyakit ini sering dialami oleh pasien berusia di atas 50 tahun, dengan perempuan menjadi rentan. “Mengapa perempuan? Karena perempuan mengalami menopause yang merupakan salah satu bagian dari perubahan degeneratif,” jelasnya.

Berbicara tentang perubahan pada struktur tulang akibat penuaan, dr. Ajiantoro menyebut ada tiga tulang yang paling rentan, yaitu tulang belakang, lutut, dan tulang panggul. “Dari ketiga tulang itu, tulang belakang adalah yang paling sering mengalami gangguan, sekitar 80%. Ini terlihat dari banyaknya orang yang semakin menua dan mulai bungkuk,” ujarnya.

Sementara itu, kasus jalan bungkuk pada lanjut usia, tambah dr. Ajiantoro, banyak dialami oleh perempuan. Punggung bungkuk akibat penyakit degeneratif disebabkan oleh berbagai faktor, seperti radang sendi (artritis) dan osteoporosis. “Gangguan tulang lain yang bisa dialami akibat degeneratif adalah tulang bergeser, bantalan tulang menipis, nyeri punggung bagian bawah, saraf terjepit, dan skoliosis,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan dan perawatan yang tepat guna meminimalkan risiko seiring dengan bertambahnya usia.

Ilustrasi nyeri pinggang, salah satu risiko bagi orang yang mengalami proses degeneratif pada Sistem Muskuloskeletal. (Freepik.com)

Apa saja langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi risiko penyakit degeneratif pada Sistem Muskuloskeletal? Berikut penjelasan dari dr. Ajiantoro, SpOT (K), Spine:

1. Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah penyakit degeneratif. Menerapkan pola makan yang seimbang, diimbangi dengan olahraga teratur dan terukur, dapat membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mencegah obesitas.

“Menggabungkan kegiatan fisik dengan pola makan sehat merupakan cara tepat untuk mencegah penyakit degeneratif,” jelasnya.

2. Pemeriksaan Kesehatan (Deteksi Dini)
Pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah preventif untuk mendeteksi penyakit degeneratif sejak dini. Melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk tes darah, tes gula darah, dan pemeriksaan kesehatan tulang, membantu mendeteksi adanya masalah kesehatan lebih awal.

Dengan deteksi dini, pengobatan dan perawatan dapat segera dilakukan, mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

3. Hindari Faktor Risiko
Hindari faktor risiko yang dapat memicu penyakit degeneratif, seperti kebiasaan merokok, minuman beralkohol, dan kelola stres untuk mencegah penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, serta meminimalkan risiko osteoporosis.

“Menjaga berat badan ideal, tekanan darah, dan mengendalikan kadar gula darah juga penting untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif,” tambah dr. Ajiantoro.

Ia juga menyarankan untuk menyempatkan waktu mendapatkan paparan sinar matahari pagi agar tubuh bisa mendapatkan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. “Paparan sinar matahari pagi yang baik sekitar jam 8.00 hingga 9.00 WIB efektif untuk usia produktif. Namun, di usia yang sudah mengalami proses degeneratif, berjemur saja tidak cukup,” ungkapnya.

Di era modern seperti sekarang, banyak orang di usia produktif jarang terpapar sinar matahari pagi karena sudah berada di dalam ruangan tertutup ber-AC.

“Hal ini menyebabkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis semakin tinggi di kalangan orang yang belum berusia lanjut,” jelasnya.

Gaya hidup malas bergerak atau sedentary yang ditandai dengan duduk terlalu lama di depan komputer, menonton TV, atau bermain game juga berdampak buruk pada kesehatan, termasuk otot dan tulang.

Oleh karena itu, usahakan untuk meluangkan waktu agar tubuh mendapatkan sinar matahari pagi secara teratur, diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga rutin.

“Bila terasa ada gangguan pada otot dan tulang, seperti nyeri tiba-tiba, tidak bisa bergerak, atau tulang bergeser, terutama karena kecelakaan, segera konsultasi ke dokter,” sarannya.

Partnership Gathering Brawijaya Hospital Depok yang dihadiri oleh Direktur Operasional, drg. Pretty Kristanti Dewi, MARS.
Partnership Gathering yang dihadiri oleh Direktur Operasional Brawijaya Hospital Depok, drg. Pretty Kristanti Dewi, MARS, membahas tema “Penyakit Degeneratif Pada Muskuloskeletal” dan lainnya di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Membahas kasus trauma akibat kecelakaan di tempat kerja dan berkendara, banyak terjadi di masyarakat, terutama di wilayah perbatasan Depok – Sawangan – Parung. Chief Operating Officer Brawijaya Healthcare Group, Rima Fatmasari, menjelaskan bahwa di wilayah tersebut terdapat banyak jalan antar kota, serta pabrik-pabrik, sehingga kasus kecelakaan cukup tinggi. Namun, akses layanan kesehatan masih sulit, memotivasi dibukanya rumah sakit umum di daerah itu.

Rumah sakit ini juga menyadari pentingnya kolaborasi dengan kalangan industri kesehatan, asuransi, dan perusahaan lain untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal. “Partners Gathering ini bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” jelas Direktur Operasional Brawijaya Hospital Depok.

Selain membahas tema “Penyakit Degeneratif Pada Muskuloskeletal”, di acara tersebut juga ada diskusi mengenai “Rhinosinusitis” oleh dr. Fezzan Athama Fuadi, SpTHT-BKL,FICS, dan “Terapi Hemoroid Terkini” oleh dr. Ghany Hendra Wijaya, SpB, FICS.

Source link

Scroll to Top