JAKARTA – Honda Beat Deluxe terbaru memiliki berbagai keunggulan. Salah satu yang paling mencolok adalah penurunan bobot kendaraan dari 90 Kg (Beat Deluxe 2020) menjadi 87 Kg (Beat Deluxe 2024).
Penurunan bobot ini terjadi setelah AHM menghilangkan kick starter pada Beat Deluxe, sehingga bobotnya lebih ringan 1 Kg.
Selain itu, bagian mesin juga dirancang ulang dengan komponen yang lebih ringan, sehingga bobot mesin turun 400 gram.
Behel belakang juga diganti dari bahan aluminium menjadi plastik, yang berkontribusi menurunkan bobot sebanyak 600 gram.
Dari tiga komponen ini, bobot motor sudah turun 2 Kg. Namun, penjelasan lebih lanjut mengenai sisa 1 Kg yang diturunkan tidak dijelaskan secara detail.
Dengan pengurangan bobot ini, pengalaman berkendara Beat Deluxe terbaru jelas terasa berbeda dibanding sebelumnya.
Seperti diketahui, Beat yang memiliki karakter lincah menjadi semakin ringan dan gesit. Saat digunakan di dalam kota, motor ini terasa effortless, sangat cocok untuk pengendara pemula.
Berbelok di kemacetan atau di gang sempit terasa sangat mudah, ditambah lagi Beat memiliki setang yang tidak terlalu lebar.
Bagi pengendara dengan tinggi 162 Cm, seperti Test Rider, kaki bisa menapak dengan sempurna, membuatnya lebih percaya diri saat berkendara.
Dalam hal posisi berkendara, Beat Deluxe menawarkan posisi duduk yang rendah dengan kaki yang tinggi. Setang cukup dekat dengan pengendara, membuat pengalaman berkendara terasa lebih sempit.
Kemungkinan ini disebabkan oleh tinggi jok yang hanya 742 mm dan dek yang cukup tinggi karena adanya aki.
Namun, karena motor ini dirancang untuk pemula, hal tersebut bisa jadi menguntungkan bagi konsumen dengan tinggi badan di bawah 160 Cm. Itulah yang menjadi daya tarik dari skutik ini.
Beat Deluxe dapat digunakan oleh seluruh anggota keluarga, termasuk ayah, ibu, dan anak, karena motor ini terasa pendek dan ramping.
Motor ini dilengkapi dengan suspensi teleskopik di depan dan sokbreker tunggal di belakang. Saat berkendara sendiri, impresi yang dirasakan adalah empuk dan nyaman pada kecepatan 30-40 Kpj, jarang mengalami bottoming.
Namun, apabila melaju dengan kecepatan di atas 60 Kpj, suspensi terasa lebih mengayun.