Niat Hati Bela Kaesang Pangarep soal Nebeng Jet Pribadi, Intelektualitas Profesor Ini Diragukan

Dalih ‘nebeng’ teman yang disampaikan Kaesang Pangarep di balik skandal jet pribadinya memicu perdebatan hangat. Tidak hanya oleh publik di media sosial, tetapi juga oleh para ahli.

Terkini, dalam tayangan di akun X @Qk1ng2, skandal jet pribadi putra bungsu Jokowi tersebut memunculkan diskusi mengenai makna dari kata nebeng.

Perdebatan sengit terjadi antara mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, dengan seorang profesor yang membela Kaesang. Pembelaan keras diberikan oleh profesor bernama Andi Muhammad Asrun ini.

“Pesawat itu tidak benar, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak benar bahwa itu nebeng. (Karena) tidak ada temannya (memiliki jet pribadi),” tegas Roy Suryo dalam pernyataannya di sebuah acara televisi baru-baru ini.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis usai memberikan klarifikasi terkait jet pribadi di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (17/9/2024). (ANTARA FOTO/Reno Esnir).

Berangkat dari pernyataan tersebut, Andi Asrun membantah dan mengatakan bahwa persoalan nebeng tidak harus melibatkan kehadiran pemilik pesawat yang dimaksud. Dia berpendapat bahwa pilot dapat menjadi ‘perwakilan’ dalam hal ini.

“Kalau menurut saya, bisa saja orangnya tidak ikut, kan ada pilotnya. Kenapa (pemilik) harus ikut?” bantah Andi Asrun.

“Ini profesor saja, nebeng atau minjem, Prof?” tanya Roy Suryo, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap logika yang digunakan oleh Andi Asrun.

Selain perdebatan mengenai etimologi kata nebeng, jejak jet pribadi yang disebut-sebut hanya ‘tebengan’ semata juga mencuri perhatian. Kaesang dan Erina diduga tidak hanya menggunakan jet untuk urusan perkuliahan, tetapi juga untuk rekreasi di Los Angeles.

“Awalnya dia nggak ke Philadelphia dulu. Setelah mengisi bahan bakar di bandara di Jepang, dia ke Los Angeles,” ujar Roy Suryo.

“Itu tetap statusnya nebeng,” sanggah Andi Asrun kembali.

Meski Andi terus membela dalih nebeng teman yang dikemukakan oleh Kaesang Pangarep, publik tampaknya tidak sependapat. Intelektualitas profesor tersebut dipertanyakan oleh netizen.

“Itu profesor apa? Tugasnya cuma jadi tukang cebok Kaesang, kira-kira orang itu dapat cuan berapa ya,” ujar seorang warganet.

“Si profesor mendadak bego demi membela si Kaesang,” tambah netizen lainnya.

“Profesor kok mulutnya kayak kompresor,” sindir warganet.

“Para Lamiet tetap akan membela majikannya. Walau profesor sekalipun harus gila karenanya,” timpal warganet lainnya.

Source link

Scroll to Top