KLATEN – Koil pengapian atau ignition coil merupakan komponen penting dalam sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam (ICE) mobil, khususnya pada mesin bensin.
Komponen ini biasanya berada dekat dengan busi, yang berfungsi untuk memicu terjadinya ledakan di ruang bakar melalui percikan api yang dihasilkannya.
Menurut Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, koil pengapian berfungsi untuk mengubah tegangan listrik dari baterai menjadi lebih tinggi.
“Listrik yang dihasilkan oleh baterai adalah listrik searah (DC) dengan tegangan hanya sekitar 12 volt. Jika langsung dialirkan ke busi, tidak akan cukup untuk menghasilkan lompatan bunga api,” ucap Hardi.
Oleh karena itu, sistem pengapian membutuhkan komponen yang dapat meningkatkan tegangan hingga mencapai 25.000 volt, tergantung dari pabrikan mobil, yaitu koil pengapian.
“Dengan tegangan yang tinggi, listrik dapat melompat dan menghasilkan percikan atau bunga api, yang kemudian dimanfaatkan oleh mesin ICE untuk memicu ledakan,” jelas Hardi.
Suzuki Ilustrasi komponen mesin mobil.
Hardi juga menjelaskan bahwa campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar yang terkompresi akan mudah terbakar jika dipicu dengan bunga api. Ledakan tersebut akan menghasilkan dorongan yang memberikan tenaga pada mesin.
“Piston akan mendorong poros engkol, sehingga mesin ICE dapat menghasilkan tenaga. Percikan bunga api pada busi juga semakin cepat seiring bertambahnya putaran mesin saat pedal gas diinjak,” tambahnya.
Dengan demikian, peran koil pengapian sangat penting dalam mendukung performa mesin ICE untuk menghasilkan tenaga. Tanpa koil yang berfungsi dengan baik, pembakaran dalam mesin tidak akan sempurna, dan dampaknya adalah tenaga yang dihasilkan menjadi lemah.