BOGOR – Olahraga otomotif drifting semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk generasi muda, bahkan terdapat kategori khusus untuk wanita.
Bagi yang tertarik untuk memasuki dunia drifting, saat ini sudah banyak sekolah khusus yang dapat diikuti. Namun, selain biaya untuk belajar, pemula juga perlu menyiapkan dana untuk membeli mobil drift.
Melakukan drifting lebih mudah dengan mobil yang menggunakan penggerak roda belakang (RWD). Beberapa model mobil sedan klasik dari Eropa, seperti BMW, atau dari Jepang, seperti Nissan, sering menjadi pilihan.
KOMPAS.com/ADITYO Sekolah drifting bersama Valentino Racing School
Founder Valentino Racing School (VRS), Valentino Ratulangi, menyarankan agar calon drifter memperhatikan kondisi rangka mobil sebelum membeli.
“Yang penting sasis benar, tower (dudukan suspensi depan dan belakang) bukan bekas tabrakan. Karena itu pengaruh ke performa, handling,” kata Valentino.
Bagi pemula, belum perlu mobil dengan mesin bertenaga besar, tetapi rangka yang lurus adalah suatu kewajiban. Selama mobilnya menggunakan penggerak belakang dan sasisnya utuh, belajar drift bisa dimulai dari membuat lingkaran kecil atau donat.
“Kalau mesin, kembali ke budget. Jika anggaran lebih, bisa mencari yang turbo, tetapi jika pas, gunakan non turbo saja,” lanjut Valentino.
Mobil drift yang dipakai VRS adalah unit BMW seri 3 generasi E36 dan E46. Bagian mesinnya sudah menggunakan kapasitas 2.800cc non turbo dari BMW seri 5, serta sudah dipasang roll cage untuk keamanan.
Kemungkinan untuk mencari BMW E36 dan E46 dengan rangka utuh, harganya masih bisa di bawah Rp 100 juta. Untuk urusan dapur pacu, bisa membeli BMW seri 5 bekas dan mengambil bagian mesinnya saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.