Masih Musim Hujan, Motor Juga Bisa Alami Aquaplaning

JAKARTA – Berkendara saat musim hujan memerlukan perhatian ekstra terhadap risiko aquaplaning. Situasi ini tidak hanya dapat dialami oleh mobil, tetapi juga sepeda motor.

Kepala Promosi Safety Riding Wahana, Agus Sani, menjelaskan bahwa sepeda motor juga memiliki potensi mengalami aquaplaning, meskipun risikonya relatif lebih rendah dibandingkan dengan mobil.

Agus menguraikan bahwa permukaan roda atau jejak ban motor lebih sempit dibandingkan dengan mobil yang lebih lebar. Meskipun demikian, risiko aquaplaning pada motor tetap ada dan perlu diantisipasi.

“Aquaplaning dapat terjadi ketika lapisan air di jalan mencegah ban sepeda motor bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, sehingga kehilangan traksi,” kata Agus.

Ketika motor mengalami aquaplaning dan pengendara kehilangan kendali, potensi terjatuh sangat tinggi. Berbeda dengan mobil yang mungkin mengalami selip, motor yang kehilangan traksi cenderung langsung kehilangan keseimbangan.

“Motor tidak mempunyai keseimbangan yang baik dibandingkan mobil yang memiliki empat roda. Keseimbangan sepenuhnya bergantung pada pengendara,” jelas Agus.

Agus menambahkan bahwa aquaplaning pada motor umumnya terjadi saat melintasi genangan air dengan kecepatan di atas 50 kilometer per jam. Namun, faktor lain seperti kondisi ban dan kedalaman genangan air juga turut memengaruhi risiko terjadinya aquaplaning.

“Biasanya jika genangan air lebih dari 5mm, kemudian kecepatan tinggi dan kondisi ban tidak bagus, maka aquaplaning bisa saja terjadi,” ujar Agus.

Oleh karena itu, pengendara motor disarankan untuk mengendalikan kecepatan saat hujan. Jika aquaplaning terjadi, sulit untuk dihindari dan potensi terjatuh sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu.