Habib Jafar Al Hadar berkolaborasi dengan Pendeta Marcel untuk merayakan momen Natal tahun ini. Tindakan toleransi Habib Jafar terlihat saat dia mengunjungi rumah Pendeta Marcel.
Tidak hanya menjalin silaturahmi, Habib Jafar juga menyiapkan oleh-oleh untuk pendeta yang terkenal dari momen berbagi takjil tahun lalu.
“Mau air Zamzam nggak? Jadi saya tuh di rumah punya stok air Zamzam,” kata Habib Jafar yang dikutip pada Rabu (25/12/2024).
Melihat oleh-oleh air Zamzam, Pendeta Marcel spontan bertanya apakah dia akan auto-login ketika minum air Zamzam tersebut.
“Kita kalau dibaptis kepercik kan login tuh, kalau air Zamzam minum ke-login nggak?” tanya Pendeta Marcel.
Habib Jafar lalu menjelaskan bahwa minum air Zamzam bukan berarti seseorang otomatis masuk Islam. Dia juga menjelaskan bahwa banyak manfaat dari air Zamzam.
“Enggak. Karena kalau air Zamzam dalam tradisi Islam ada keberkahannya karena Nabi Muhammad meminum air Zamzam, dan nabi katakan di air Zamzam itu ada energi fisik kalau kita dehidrasi minum bagus,” kata Habib Jafar.
“Kemudian yang kedua juga ada syifa, syifa itu artinya obat,” ujarnya menyambung.
Tidak hanya membawa Zamzam, Habib Jafar juga membawa oleh-oleh parfum yang sangat spesial. Parfum tersebut ternyata dibeli langsung dari Tanah Suci dan memiliki aroma khas Kabah.
“Sama ini yang kedua saya ada hadiah, saya dapat ini parfum. Ini aroma Kabah,” ucap Habib.
Mendapatkan hadiah spesial tersebut, Pendeta Marcel terlihat antusias. “Saya penasaran nih aromanya apa,” ujarnya.
Meskipun ada larangan bagi umat muslim untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen, Habib Jafar mengimbau agar siapa pun tidak kehilangan kreativitas untuk menunjukkan toleransi kepada umat agama lain.
“Tapi kita nggak boleh kehilangan ide atau kreativitas untuk menunjukkan toleransi dan kebersamaan kita di tengah perbedaan agama,” ujarnya.
“Yang pasti tidak dilarang dalam Islam itu adalah bersilaturahmi, kemudian yang kedua adalah berbagi hadiah,” kata Habib Jafar menambahkan.
Bahkan Nabi Muhammad juga pernah menerima hadiah dari umat nonmuslim. Begitu juga Sayyidina Umar yang pernah memberikan hadiah kepada umat agama lain.
“Karena nabi juga pernah menerima hadiah dari raja-raja nonmuslim dan termasuk Salman Al Farisi ketika belum menjadi Islam,” kata Habib Jafar.
“Sayyidina Umar juga pernah memberi kepada saudaranya yang nonmuslim, bahkan dalam Al Quran terdapat berbagai ayat yang memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada siapapun, termasuk yang berbeda agama,” terang Habib Jafar.
Kontributor : Rizka Utami