Konsumsi BBM BMW 520i M Sport Dipakai Harian, Segini Hasilnya

JAKARTA – BMW 520i M Sport menjadi sedan bisnis terlaris dengan desain yang elegan namun sporty.

Secara tampilan, BMW 520i M Sport memiliki ciri khas double kidney grill yang menonjol ke depan, dibingkai dengan aksen bronze, serta dilengkapi dengan BMW Iconic Glow yang menyala seperti di BMW i7. Di bagian bawah grill terdapat aksen berwarna hitam yang membentuk trapesium terbalik.

Lampu utama sudah menggunakan adaptive LED, dengan elemen lampu yang disusun secara vertikal sebagai sein.


Nanda

Kabin BMW 520i M Sport didominasi warna hitam, dengan tambahan motif karbon di bagian dasbor. Joknya dibalut kulit, begitu pula dengan setirnya yang dilengkapi emblem M Sport.

Secara spesifik, BMW 520i M Sport dilengkapi mesin 2.0 liter 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga 190 hp dan torsi maksimum 430 Nm, disalurkan melalui transmisi otomatis 8-speed Steptronic.

Redaksi mendapatkan kesempatan untuk menguji BMW 520i M Sport selama beberapa hari. Meskipun bukan menjadi fokus utama calon konsumen, pengujian ini termasuk menghitung konsumsi bahan bakar dari BMW 520i M Sport yang dijual seharga Rp 1,3 miliar.

Metode pengujian dilakukan secara sederhana, dengan berkendara berkeliling Jakarta menggunakan rute dan gaya berkendara sehari-hari.

Pengukuran dilakukan berdasar pada multi information display (MID) di panel instrumen dengan menggunakan bahan bakar RON 92.

Hasil konsumsi bahan bakar BMW 520i M Sport selama lima hari menunjukkan angka 11 liter/100 Km atau 9 kilometer per liter (kpl) setelah menempuh jarak 232 Km.

BMW 520i M Sport
Nanda

Kondisi jalan yang dilalui didominasi oleh kemacetan pada jam pulang kantor dengan rute dari Jakarta Barat, Selatan, Pusat, hingga Jakarta Timur. Jalan yang dilalui juga beragam, meliputi tol dan non tol.

Hasil konsumsi BBM tersebut memang tidak dapat dikatakan hemat, mengingat mobil ini menggendong mesin 2.000 cc TwinPower Turbo dengan tenaga dan torsi yang cukup besar.

Namun, angka tersebut tidak dapat dijadikan patokan yang pasti, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar, mulai dari kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, jenis bahan bakar, kondisi kendaraan, serta beban barang yang dibawa di kabin.

Source link

Scroll to Top