JAKARTA – Pabrikan mobil asal Inggris, Aston Martin merupakan merek mobil legendaris yang sudah berdiri sejak 1913.
Dilansir dari Carscoops, menariknya, jika merek lain menyimpan mobil pertama sebagai tonggak sejarah perusahaan, Aston Martin tak punya dan justru sedang mencari jejak mobil pertamanya.
Mobil pertama Aston Martin dibuat pada tahun 1914 oleh tim kecil yang dipimpin oleh Lionel Martin dan Robert Bamford, yaitu dua orang pendiri Aston Martin.
Dok. Carscoops.com Aston Martin V8 di film James Bond berjudul The Living Daylight
Mobil tersebut dijuluki “Coal Scuttle” dan dianggap sebagai pesaing Bugatti. Mobil ini didaftarkan dengan merek Aston Martin pada tahun 1915, meski pada dasarnya lebih merupakan prototipe daripada mobil produksi massal.
Pengembangan Coal Scuttle terhenti karena Perang Dunia 1 yang berlangsung 1914-1918. Usai perang, Aston Martin kemudian mulai melanjutkan proyek mobil tersebut hingga pada awal 1920-an ikut ajang balap mobil.
Namun, karena banyaknya pengembangan tersebut, mobil jadi mengalami perubahan yang tak terhitung jumlahnya termasuk ubahan atau modifikasi di bagian eksterior.
Foto: Carscoops Mobil Aston Martin pertama
Untuk diketahui, pada awal 1920 mobil pertama Aston Martin tersebut mengikuti sejumlah balapan di Brooklands, dan dikendarai di seluruh Inggris Raya sampai ke Skotlandia sebagai bagian uji coba.
Meskipun memiliki nilai sejarah, Aston Martin kemudian menjual mobil tersebut seharga 50 poundsterling pada tahun 1924 atau setara Rp 1 jutaan jika pakai kurs mata uang saat ini.
Pada tahun itu, jumlah tersebut sangat besar. Sayangnya catatan siapa pembelinya dan ke mana mobil tersebut usai pindah tangan kemudian menghilang.
Dok. Carscoops.com Aston Martin V8 di film James Bond berjudul The Living Daylight
Pihak Aston Martin kini disebut terus mencari jejak mobil pertama tersebut. Namun pencarian makin sulit sebab saat itu Coal Scuttle tidak memakai emblem khusus yang dipakai di mobil-mobil Aston Martin saat ini.
Meski demikian, pihak Aston Martin percaya bahwa mobil tersebut masih ada dan tidak berakhir di “besi tua.” Alasannya saat dijual, mobil itu berstatus mobil yang pernah dipakai balap dan harganya mahal.
Kebiasaan orang adalah menyimpan mobil bekas balap karena bisa jadi memorabilia. Apalagi harganya mahal yang membuatnya kemungkinan jadi barang kolektor.