Batuk adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi atau benda asing. Namun, batuk yang terus-menerus dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak obat batuk yang tersedia di pasaran, namun memilih yang tepat bisa membingungkan.
Obat batuk yang dijual bebas (OTC) yang mudah didapat dan terjangkau bisa menjadi pilihan untuk membantu meredakan batuk. Namun di antara berbagai jenis obat batuk OTC yang ada, penting untuk memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami.
Dokter spesialis penyakit dalam menyatakan bahwa pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat. Jika obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk bisa saja tidak teratasi.
“Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak, dan apakah batuk tersebut setelah terpapar alergen atau tidak. Juga perlu diketahui sudah berapa lama menderita batuk,” kata dokter dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, dokter tersebut menegaskan agar jangan ragu untuk segera menemui dokter jika batuk tidak kunjung sembuh.
Lalu, apa saja tips yang harus diperhatikan dalam memilih obat batuk bebas?
1. Kenali jenis batuk
Beda gejala batuk yang dialami, maka beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.
Batuk berdahak: disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin.
Batuk kering: disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan.
Batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi: sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.
2. Baca label dengan teliti
Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, dan perubahan tekanan darah. Oleh karena itu, penting untuk selalu membaca label dengan teliti, terutama mengenai dosis, efek samping, dan interaksi obat.
Dokter medis menjelaskan bahwa obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis.
“Penting untuk tetap menjaga dosis yang tepat pada saat memanfaatkan obat batuk OTC, karena konsumsi obat OTC berlebihan tidak hanya menguras dompet, tetapi juga berdampak negatif bagi kesehatan. Sebagai bentuk pengobatan sendiri, konsumsinya harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dengan membaca aturan pakai dengan saksama,” tutur dokter tersebut.
3. Obati penyebab batuk
Secara umum, batuk bersifat ‘self-limiting’ yang berarti akan hilang dengan sendirinya, sehingga obat batuk bebas ini sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal. Namun, jika batuk tak kunjung sembuh, perlu diperhatikan adanya penyebab batuk lainnya. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter saat batuk tak kunjung sembuh untuk mencari tahu penyebabnya.
Itulah tips memilih obat batuk bebas yang harus diketahui agar tak salah pilih.