GARUT – Generasi terbaru Hyundai Santa Fe menghadirkan beberapa inovasi menarik, termasuk teknologi hibrida atau hybrid yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang.
Menariknya, ada tiga jenis baterai yang digunakan untuk mendukung performa dan fitur dari kendaraan berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) ini. Ketiga baterai tersebut adalah aki (baterai umum), high voltage battery assembly, dan Parkir Lithium Battery Module (PLBM).
Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motor Indonesia, Bonar Pakpahan, menjelaskan bahwa ukuran antara aki dan PLBM adalah sama, yakni 12 volt. Sementara itu, high voltage battery assembly memiliki tegangan 270 volt.
“Baterai bertegangan tinggi tersebut berfungsi menyimpan arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan motor listrik pada powertrain mobil. Sedangkan aki digunakan untuk mendukung kelistrikan lainnya, seperti lampu dan perangkat lainnya,” ujar Bonar di Garut, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
“Sedangkan baterai ketiga, PLBM, berfungsi memberikan daya atau listrik ke perangkat yang perlu aktif saat mobil mati, seperti Bluelink maupun update perangkat lunak over-the-air (OTA),” tambahnya.
Menurut Bonar, aplikasi seperti Bluelink harus tetap aktif 24 jam, sementara pembaruan perangkat lunak biasanya dilakukan ketika mobil dalam keadaan mati.
“Jika hanya mengandalkan listrik dari aki saja, lama-lama dayanya akan habis. Oleh karena itu, peran di antara ketiga baterai ini dibagi dan saling berhubungan secara serial,” jelasnya.
Dikarenakan tugasnya yang lebih berat, PLBM dinyatakan lebih awet dibandingkan aki. Bahkan, baterai ini dapat membantu kinerja aki jika mengalami masalah.
Untuk informasi tambahan, Santa Fe dilengkapi mesin 1.600 cc T-GDI Hybrid dengan maksimum torsi 235 PS pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 367 Nm pada rentang 1.000-4.000 rpm.