Nama Ustaz Solmed ramai disinggung warganet seiring santernya pernyataan Dennis Lim yang tidak mematok tarif ceramah di media sosial.
Dalam podcast ‘Close The Door’ pada Juli 2023 lalu, Dennis Lim mengungkapkan bahwa biaya untuk mengundang dirinya berceramah atau mengadakan kajian Islami adalah gratis.
“Enggak, gratis. Undang kajian juga gratis. Alasannya karena gak pantas pasang tarif,” ucap Dennis Lim.
Selain tidak mematok tarif ceramah, suami Yunda Faisyah itu juga tidak memiliki riders ketika diundang ke luar kota maupun provinsi.
“(Riders) enggak ada, dikasih air putih juga udah Alhamdulillah,” ujar Dennis Lim.
Cuplikan unggahan video pernyataan Dennis Lim tentang tarif ceramah ini viral dan menyebar luas di sejumlah akun gosip.
“Koh Dennis Lim tidak beri tarif ceramah,” tulis akun @lambegosiip, dicatat pada Senin (30/9/2024).
Sejumlah netizen memberikan respons dan komentar beragam. Beberapa netizen membandingkan tarif ceramah Dennis Lim dengan Ustaz Solmed.
“Kalau Ustaz Solmed berapa, ya?” tulis seorang netizen.
“Kalau Ustaz Solmed, beda lagi pasti,” kata netizen lain.
Untuk informasi tambahan, besaran tarif ceramah Ustaz Solmed pernah bocor pada tahun 2013 ketika diundang oleh pihak panitia kajian majelis Thoriqul Jannah di Hong Kong.
Pemimpin majelis tersebut, Khalifah, mengungkap bahwa Ustaz Solmed pernah meminta tarif yang sangat tinggi untuk satu kali ceramah, yakni 10 juta Dolar Hongkong. Dia juga meminta riders berupa 4 tiket pesawat.
“Dari awal memang dia tidak minta bayaran, tetapi seikhlasnya. Akhirnya pihak panitia sepakat akan memberi 6 ribu Dolar Hongkong. Namun, Solmed berubah pikiran dan menaikkan tarif menjadi 10 juta Dola Hongkong dan awalnya dua tiket lalu meminta 4 tiket pesawat,” kata Khalifah.
Dalam podcast dr Richard Lee pada Februari 2024, Ustaz Solmed meminta masyarakat untuk membedakan antara Ustaz sebagai profesi dan Ustaz yang terjun ke dunia hiburan.
“Ustaz yang sudah masuk industri entertainment, maka ada banyak pihak yang memanfaatkan kepopuleran. Kalau tidak disebutkan tarif, kita bilang ‘seikhlasnya saja’, tiba-tiba angkanya Rp100 juta, lalu pihak ketiga kasih kita Rp5 juta. Rp95 juta dimakan oleh pihak ketiga,” tutur Ustaz Solmed.