JAKARTA — Sistem Anti-lock Braking System (ABS) pada kendaraan roda dua memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan berkendara, terutama saat menghadapi pengereman mendadak di jalan licin atau dalam kondisi ekstrem lainnya.
Namun, kinerja sistem ini sangat tergantung pada kondisi minyak rem yang memadai. Jika terjadi kekurangan minyak rem, ABS tidak akan berfungsi dengan optimal, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Wahyu Budhi, seorang Analis Pelatihan dari PT Wahana Makmur Sejati, menekankan pentingnya menjaga volume minyak rem agar selalu sesuai standar.
“ABS dirancang untuk mencegah roda terkunci selama pengereman keras. Namun, ketika minyak rem kurang, tekanan hidrolik dalam sistem rem berkurang, yang mengakibatkan ABS tidak mampu bekerja dengan baik,” jelasnya.
Menurut Wahyu, salah satu tanda awal dari penurunan kinerja sistem rem adalah adanya perubahan dalam tekanan rem saat pengendara melakukan pengereman. Ketika minyak rem berkurang, rem terasa lebih lembut, yang bisa menjadi tanda bahwa pengisian ulang atau pemeriksaan lebih lanjut dibutuhkan.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan roda terkunci saat pengemudi melakukan pengereman mendadak, terutama pada permukaan jalan yang licin atau basah.
Selain itu, Wahyu juga mengingatkan untuk memperhatikan tanda-tanda lain seperti perubahan warna atau tekstur minyak rem, yang dapat menunjukkan penurunan kualitas. Minyak rem yang sudah tua atau terkontaminasi akan berpengaruh negatif pada efektivitas sistem rem secara keseluruhan.
Agar kinerja sistem ABS tetap optimal dan keselamatan pengendara terjaga, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan servis berkala di bengkel resmi. Servis rutin ini tidak hanya memastikan kondisi minyak rem yang baik, tetapi juga melakukan pemeriksaan menyeluruh pada komponen sistem rem.
“Penggantian minyak rem sesuai standar pabrikan sangat penting untuk menjaga performa pengereman tetap optimal dan mengurangi risiko kecelakaan,” tambah Wahyu.