Artikel Kesehatan – Menurut informasi dari idigedongtataan.org, sindrom mata kering adalah kondisi medis di mana kedua mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata.
Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan di area mata dan bahkan dapat merusak lapisan bening bola mata, yang dapat berakibat pada masalah penglihatan seperti glaukoma, rabun jauh, atau bahkan kecelakaan yang lebih serius.
IDI, singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia, memiliki peran penting dalam mengorganisir dokter-dokter yang berpraktik di daerah tersebut, memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.
IDI Gedong Tataan saat ini sedang meneliti lebih lanjut mengenai ciri-ciri terjadinya sindrom mata kering. Mata kering bisa menjadi gejala gangguan kesehatan yang cukup serius, sehingga membutuhkan obat yang tepat untuk mengatasi gejala ini bagi penderitanya.
Apa saja ciri-ciri terjadinya sindrom mata kering?
Dilansir dari laman sindrom mata kering dapat terjadi pada setiap orang karena kondisi ini terjadi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Berikut adalah ciri-ciri atau gejala umum yang sering dialami oleh penderita sindrom mata kering meliputi:
1. Mata terasa perih
Mata perih adalah sensasi terbakar, nyeri menusuk, atau seperti ada benda asing di mata. Ini dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari infeksi pada mata hingga terpapar debu, asap, ataupun pengaruh dari terlalu fokus saat melakukan aktivitas seperti membaca, atau bekerja di depan layar monitor.
2. Mata merah dan terasa lelah
Rasa lelah dan tidak nyaman yang dirasakan di dalam atau di sekitar mata, baik satu atau kedua mata. Sindrom mata kering dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, terutama setelah berlama-lama di depan layar komputer atau membaca.
3. Mata berair berlebihan
Mata berair berlebihan, atau hiperlakrimasi, adalah keadaan di mana air mata keluar terus-menerus dan tidak terkendali. Ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering pada bayi dan orang yang berusia di atas 60 tahun.
4. Kesulitan menggunakan lensa kontak
Bagi sebagian orang, memakai dan melepas lensa kontak bisa merepotkan, terutama pada hari pertama dan jika daya penglihatan tinggi. Penderita sindrom mata kering mungkin merasa tidak nyaman atau kesulitan saat menggunakannya.
Apa saja obat yang tepat untuk mengurangi sindrom mata kering?
Sindrom mata kering dapat diobati dengan cara yang mudah dan tepat agar tidak mengakibatkan gejala yang lebih buruk bagi penderitanya. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengurangi sindrom mata kering:
1. Obat Air Mata Buatan
A+ Lubricating and Rewetting Drops adalah salah satu obat tetes mata yang populer untuk mengobati mata kering. Ini adalah larutan tetes mata yang dapat melumasi lensa dan meningkatkan kelembaban kontak lensa, melindungi mata dari kekeringan dan membuatnya nyaman saat menggunakan lensa kontak.
2. Obat Tetes Mata Khusus
Untuk kondisi yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan tetes mata yang mengandung bahan aktif seperti cyclosporine, yang membantu meningkatkan produksi air mata alami.
3. Perubahan Gaya Hidup
Selain menggunakan obat tetes mata, penting untuk menghindari lingkungan yang kering, menggunakan humidifier, dan istirahat secara teratur saat menggunakan perangkat elektronik.
Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.