SOLO – Setelah mobil melewati banjir, beberapa risiko dapat mengancam kondisi kendaraan, terutama pada sistem kopling mobil transmisi manual.
Meskipun mobil masih dapat berfungsi setelah melewati banjir, itu tidak berarti komponen kopling tetap aman. Air yang masuk ke ruang kopling dapat menyebabkan karat atau masalah lain jika tidak ditangani dengan baik.
Iwan, pemilik bengkel Iwan Motor Honda Auto Clinic, menyatakan bahwa jika mobil hanya melewati banjir dengan ketinggian air yang tidak melebihi separuh ban, maka biasanya aman.
“Namun kita tidak bisa memastikan apakah air masuk ke ruang kopling atau tidak,” ujar Iwan.
Meskipun mobil dapat melintasi banjir dengan aman tanpa kerusakan yang tampak, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
“Selama mobil masih dapat menjalankan fungsinya dan air yang dilewati tidak tercampur zat berbahaya, biasanya aman. Karena air yang masuk ke ruang kopling, jika mobil dijalankan terus dan sudah melewati banjir, maka air akan mengering dengan sendirinya,” tambahnya.
Namun, berbeda jika setelah melewati banjir mobil langsung diparkir dalam kondisi masih basah. Dalam kondisi ini, risiko kerusakan pada kopling bisa meningkat.
“Jika mobil langsung diparkir dalam keadaan basah setelah melewati banjir, beberapa hari kemudian karat bisa muncul di komponen kopling,” jelasnya.
Iwan melanjutkan, kanvas kopling bisa lengket karena panas matahari, yang mengakibatkan gigi persneling sulit dipindahkan.
“Atau release bearing bisa berbunyi, ini tandanya saat pedal kopling diinjak, akan terdengar bunyi kresek-kresek di rumah kopling. Jika sudah seperti ini, mau tidak mau harus ganti kopling set,” tutupnya.
“Jadi intinya, kondisi mobil harus kering sebelum diparkir setelah melewati banjir. Hanya langkah ini yang bisa dilakukan oleh pengguna mobil,” tutup Iwan.