JAKARTA – Membeli motor bekas bisa menjadi pilihan ekonomis, tetapi ada sejumlah risiko yang perlu diantisipasi, salah satunya terkait keaslian nomor mesin dan rangka motor. Kedua nomor ini merupakan identitas penting bagi kendaraan dan harus sesuai dengan dokumen resmi seperti STNK dan BPKB.
Ketidaksesuaian nomor ini bisa menjadi indikasi motor curian atau pemalsuan, yang tentu bisa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
Oleh karena itu, pengecekan keaslian nomor mesin dan rangka harus dilakukan secara teliti. Kedua nomor ini umumnya terletak di bagian mesin dan rangka, yang jika mengalami perubahan atau kerusakan, bisa menjadi tanda adanya manipulasi.
Selain itu, memastikan kesesuaian nomor dengan dokumen penting juga menjadi langkah utama untuk menghindari motor bermasalah.
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, calon pembeli motor bekas perlu berhati-hati saat memeriksa nomor mesin dan rangka.
“Pastikan nomor mesin dan nomor rangka sesuai dengan yang tertera di STNK dan BPKB. Jangan hanya melihat dari bentuk fisiknya, tapi juga cek apakah ada bekas pengikisan atau perubahan pada nomor tersebut,” kata Ivan.
Ivan menjelaskan bahwa pengecekan ini sebaiknya dilakukan menggunakan lampu senter untuk memeriksa lebih detail.
Dokumentasi Polsek Sukarame Barang bukti dari pengungkapan sindikat pemalsu nomor rangka mesin yang diungkap Polsek Sukarame, Sabtu (29/9/2024).
“Nomor yang sudah diubah biasanya memiliki permukaan yang tidak rata, dan kadang ada bekas las atau goresan yang mencurigakan. Jika menemukan hal seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan pihak berwajib atau mekanik terpercaya untuk memastikannya,” tambahnya.
Ivan juga menyarankan untuk memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan secara menyeluruh. Jika ditemukan kejanggalan pada dokumen atau nomor mesin dan rangka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengecek riwayat kendaraan melalui aplikasi resmi atau dinas terkait, seperti Samsat online. Dengan begitu, pembeli dapat memastikan bahwa motor yang dibeli aman secara legal.
Pengecekan keaslian ini dilakukan demi menghindari risiko memiliki kendaraan dengan riwayat yang tidak jelas. Kesalahan dalam memeriksa nomor mesin dan rangka bisa berakibat fatal, tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga secara hukum.