KLATEN – Throttle controller adalah perangkat elektronik yang dipasang dalam rangkaian kelistrikan mobil, terletak di antara pedal gas dan motor aktuator throttle pada mobil modern atau sistem drive by wire.
Aksesori ini dianggap dapat meningkatkan responsivitas mobil, sehingga akselerasi menjadi lebih instan. Bahkan, sebagian orang percaya bahwa mobil dapat menjadi lebih bertenaga.
Namun, apakah perangkat elektronik ini benar-benar efektif dalam menambah tenaga mobil?
Gardaoto Ilustrasi merawat throttle bodi motor.
Rio, pemilik bengkel mobil Sar Speed Solo, menjelaskan bahwa throttle controller cukup membantu dalam meningkatkan responsivitas mobil.
“Perangkat ini memberikan keuntungan pada putaran rendah, sehingga dengan sedikit menginjak pedal, mobil sudah langsung melaju. Namun saat menghadapi beban berat atau top speed, hasilnya kurang maksimal,” katanya.
Rio menambahkan bahwa perlu modifikasi tambahan untuk menghasilkan performa yang lebih optimal, seperti remap ECU yang dapat memberikan ubahan lebih kompleks, sehingga dampaknya lebih terasa.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, juga menegaskan bahwa throttle controller hanya memberikan sensasi berkendara yang lebih responsif pada awal pengemudian.
“Ubahannya terdapat pada sensitivitas bukaan throttle terhadap injakan pedal gas. Ketika pedal gas diinjak, motor throttle akan membuka lebih lebar, sehingga putaran mesin langsung meningkat,” jelas Hardi.
Menurut Hardi, tenaga mobil tidak hanya dipengaruhi oleh putaran mesin, tetapi juga melibatkan torsi, yaitu gaya putar yang dihasilkan.
“Untuk menghasilkan tenaga lebih besar dari spesifikasi pabrikan, mobil perlu dimodifikasi lebih lanjut, termasuk ubahan mekanikal mesin dan remap ECU,” tambahnya.
Dengan demikian, perangkat throttle controller yang banyak tersedia di pasaran tidak dapat meningkatkan tenaga mobil secara signifikan.