KLATEN – Mobil manual banyak diandalkan oleh konsumen. Beberapa orang berpendapat bahwa konsumsi bahan bakar mobil manual lebih irit.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat mobil manual menjadi boros BBM. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa penyebab mobil manual boros BBM dapat dikelompokkan ke dalam tiga faktor utama.
“Mesin yang tidak prima, perangkat kopling yang sudah waktunya diperbaiki, dan pengoperasian yang tidak menerapkan eco driving, ketiganya dapat mengakibatkan mobil manual lebih boros BBM,” ujar Hardi.
Hardi menambahkan bahwa jika performa mesin tidak optimal, maka tenaga yang dihasilkan pun menjadi kurang maksimal. Hal ini akan mendorong pengemudi untuk menginjak pedal gas lebih dalam.
“Mesin yang tidak prima bisa disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna, seperti busi yang mati, koil pengapian yang rusak, filter udara yang mampet, ring piston yang aus, dan masalah pada injektor,” ungkap Hardi.
Menurut Hardi, setiap bahan bakar yang terbakar harus dapat dikonversikan menjadi jarak tempuh agar efisiensi konsumsi BBM tercapai.
“Bagaimana mungkin bisa menempuh jarak yang jauh, jika tenaga yang dihasilkan mesin tidak maksimal? Oleh karena itu, penting untuk merawat mobil secara rutin,” tambahnya.
Selain masalah mesin, kondisi kopling yang sudah tidak memadai juga dapat menghambat penyaluran tenaga ke roda penggerak.
“Jika kampas kopling sudah tipis dan pegas diafragma sudah lemah, maka akan meningkatkan risiko selip, sehingga ada tenaga yang terbuang,” lanjut Hardi.
Gejala lain yang muncul saat kopling tidak berfungsi baik adalah tenaga yang terasa ngempos, terutama saat digunakan untuk menanjak.
Selain itu, penggunaan mobil dalam kondisi tertentu juga dapat mempengaruhi angka rata-rata konsumsi BBM yang ditampilkan di layar MID.
“Misalnya, jika terjebak macet dalam waktu dekat dan jarak tempuhnya menjadi lebih pendek, mengangkut beban berat, atau mempertahankan kecepatan tinggi dalam waktu lama, maka putaran mesin cenderung lebih tinggi,” ungkap Hardi.
Hardi menambahkan bahwa angka konsumsi BBM di layar MID menghitung rata-rata jumlah BBM yang terpakai dan jarak tempuh, sehingga angka tersebut dapat berubah tergantung pada kondisi lalu lintas.