Ada Risiko Membeli Mobil Bekas yang Kerap Kena Macet

JAKARTA – Membeli mobil bekas yang sering digunakan di lingkungan perkotaan membawa tantangan tersendiri. Kemacetan yang sering terjadi di kota besar membuat mesin mobil bekerja lebih keras, bahkan dalam kondisi idle (mesin menyala tetapi tidak bergerak), yang berpotensi mempercepat kerusakan pada komponen mesin dan oli.

Meskipun mobil tidak bergerak, komponen mesin tetap mengalami gesekan dan panas, yang mempercepat degradasi oli.

Jeffrey Andika, pemilik jasa inspeksi mobil bekas Otospector, mengungkapkan bahwa tanda-tanda mesin yang tidak dirawat dengan baik dapat terlihat dari kondisi oli.

“Jika mengikuti rekomendasi pabrikan, oli biasanya diganti setiap 10.000 kilometer. Namun pada mobil bekas, terutama yang sering terjebak macet, kerak bisa terbentuk di tabung oli. Hal ini dapat diketahui saat membuka tutup oli dan memeriksa pinggiran lubang oli,” ucapnya.

Selain masalah oli, mobil yang sering terjebak dalam kemacetan juga rentan mengalami penurunan performa pada komponen lain seperti kampas rem, kopling, dan sistem pendinginan.


Sumber gambar: Kompas.com Terjebak macet berdampak buruk pada mobil.

Saat terjebak macet, mobil lebih sering menggunakan rem dan kopling, yang menyebabkan keausan lebih cepat. Begitu pula dengan sistem pendinginan yang harus bekerja ekstra karena mesin tetap panas meski mobil tidak bergerak.

Jeffrey menambahkan, calon pembeli mobil bekas perkotaan perlu memeriksa riwayat perawatan mobil dengan lebih cermat.

Mobil yang sering menghadapi kondisi idle membutuhkan perawatan lebih intensif, seperti penggantian oli lebih sering daripada rekomendasi pabrikan.

“Jika mobil sering terjebak macet, penggantian oli sebaiknya lebih rutin, misalnya per 5.000 kilometer, untuk mencegah penumpukan kerak yang bisa merusak komponen mesin,” tambahnya.

Selain mesin dan oli, pembeli juga disarankan untuk memeriksa kondisi rem dan sistem pendinginan, karena kedua komponen ini sering bekerja keras saat menghadapi kemacetan.

Layanan inspeksi mobil bekas yang profesional sangat dianjurkan untuk memastikan tidak ada komponen yang terlewat saat melakukan pengecekan, terutama jika mobil sering digunakan di lingkungan perkotaan yang padat.

Pada akhirnya, membeli mobil bekas dari perkotaan tidak selalu buruk, namun diperlukan kewaspadaan lebih untuk memastikan kendaraan tetap dalam kondisi prima. Pemeriksaan yang teliti oleh tenaga ahli dapat membantu calon pembeli menghindari kerugian di kemudian hari.

Source link

Scroll to Top