KLATEN – Lampu indikator oli mesin terdiri dari dua jenis, yaitu lampu peringatan untuk penggantian oli dan lampu yang mengindikasikan kinerja sistem pelumasan secara langsung.
Lampu peringatan penggantian oli hanya mempertimbangkan jarak tempuh kendaraan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan interval yang diinginkan. Sementara itu, indikator berbentuk bejana oli berwarna merah berfungsi untuk sistem pelumasan.
uchanics.ca Sensor tekanan oli pada mesin mobil terhubung dengan lampu indikator oli
Aji Dwi Nugroho, Foreman Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa lampu ini berkaitan dengan tekanan oli yang mengalir di mesin. Alat ini terhubung dengan sensor di mesin.
“Jika lampu ini menyala saat mesin berputar, artinya tidak ada tekanan oli yang terdeteksi oleh sensor, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Beberapa penyebab lampu indikator oli menyala antara lain, saluran oli yang tersumbat, volume oli yang tidak cukup, atau masalah pada rangkaian listrik dan sensor itu sendiri.
“Selama sistem kelistrikan dan sensor berfungsi normal, lampu indikator yang menyala saat mesin berputar menandakan bahwa ada masalah sirkulasi oli. Hal pertama yang dilakukan adalah mematikan mesin,” lanjut Aji.
Dengan mesin yang dimatikan, tidak akan ada komponen yang rusak akibat kurangnya pelumasan. Kemudian, konsumen dapat memeriksa volume oli dan menambahkannya jika kurang.
“Normalnya, ketika kunci kontak berada di posisi on, lampu indikator menyala, menandakan bahwa alat ini berfungsi dan membaca tidak ada sirkulasi oli karena mesin belum berputar. Begitu mesin berputar, pompa bekerja, indikator akan mati, yang menunjukkan bahwa sensor telah membaca adanya tekanan oli di mesin,” ungkap Aji.
Sehingga, jika tekanan oli berkurang atau terjadi sumbatan, lampu indikator akan menyala dengan intensitas yang bervariasi. Semakin terang lampu yang menyala, semakin mendekati kondisi tanpa pelumasan di mesin.