JAKARTA – Yamaha resmi memulai aktivitasnya sebagai produsen sepeda motor pada tahun 1955, dengan motor pertamanya adalah Yamaha YA-1 yang diluncurkan di Jepang.
Sebelum memasuki industri otomotif, Yamaha dikenal sebagai produsen alat musik, termasuk organ dan piano, sejak tahun 1887 di bawah nama Nippon Gakki Co. Ltd.
Motor Yamaha YA-1 dihasilkan berkat visi pemimpin Yamaha saat itu, Genichi Kawakami, yang mengambil alih Nippon Gakki Co. Ltd dari pendirinya, Torakusu Yamaha, pada tahun 1950 setelah Perang Dunia II.
Foto: Yamaha Global
Kawakami menyadari bahwa sektor otomotif, terutama sepeda motor, memiliki potensi besar. Setelah peluncuran YA-1, Yamaha memisahkan Yamaha Motor Corporation dari Yamaha Corporation yang bergerak di bidang alat musik.
Menurut informasi dari Yamaha Global, selain menjadi motor pertama dari Yamaha, YA-1 juga merupakan motor pertama di Jepang yang menggunakan mekanisme start primer.
Desain YA-1 bisa dibilang sederhana dan mencerminkan karakter motor-motor zaman dulu, dengan tampilan yang mirip dengan motor Jerman, DKW RT125.
Foto: Yamaha
Dari segi teknis, YA-1 dilengkapi mesin 2-tak satu silinder dengan kapasitas 125 cc yang menawarkan tenaga 5,5 Tk dan torsi 9,4 Nm.
Penggemar motor ini, terutama di Jepang, sering menyebutnya sebagai Aka-tombo atau “Capung Merah” karena warna bodinya yang merah kastanye dan krem di sisi samping tangki.
Menariknya, tidak lama setelah diluncurkan, YA-1 juga diturunkan ke ajang balap, dengan partisipasi pertama di Mt. Fuji Ascent Race pada 10 Juli 1955.
Melalui strategi pemasaran yang cermat, YA-1 berhasil menarik perhatian masyarakat Jepang. Pada masa itu, gaji awal rata-rata lulusan perguruan tinggi adalah sekitar 10.000 yen, sementara harga YA-1 adalah 138.000 yen.
Foto: Yamaha Global
Walaupun hanya diproduksi selama tiga tahun, dari 1955 hingga 1958, penjualan YA-1 sangat memuaskan, dengan total terjual sebanyak 11.000 unit.
Setelah meluncurkan YA-1, pada tahun yang sama Yamaha juga meluncurkan YB-1, yaitu versi deluxe dari YA-1. Mesin YB-1 sama, namun memiliki kapasitas lebih besar, yaitu 129 cc.
Perbedaannya terletak pada desain eksterior yang menggunakan bodi dan sasis hitam, serta tangki bahan bakar dan boks samping yang dilengkapi detail krom yang lebih elegan. Motor ini dikenal dengan sebutan Kuro-tombo atau “Capung Hitam”.