JAKARTA – Sasis ladder frame merupakan jenis sasis pertama yang diterapkan pada mobil, digunakan sejak awal abad ke-19.
Sasis ini memiliki bentuk mirip tangga dan biasanya terbuat dari baja simetris. Dengan material yang lebih berat, sasis ladder frame cenderung memiliki kinerja yang lebih rendah dibandingkan jenis sasis lainnya.
Karena itu, mobil-mobil yang menggunakan sasis ladder frame sering kali memiliki pengendalian yang kurang baik dibandingkan mobil dengan sasis monokok.
Mobil-mobil dengan sasis ladder frame seperti Fortuner, Pajero Sport, Kijang Innova, serta beberapa mobil double cabin umumnya cenderung kurang stabil saat melaju pada kecepatan tinggi.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pabrikan aftermarket memiliki beberapa solusi, salah satunya adalah mengganti sokbreker dan pegas pada mobil yang menggunakan sasis ladder frame.
Therry, dari YSS Indonesia Autoproduct, menyatakan bahwa mengganti sokbreker dan pegas dapat meningkatkan kenyamanan SUV ladder frame saat berkendara.
“Sokbreker ini tidak bisa dibilang empuk, namun pasti meningkatkan handling,” ujar Therry.
Diketahui bahwa SUV dengan sasis ladder frame umumnya kurang stabil pada kecepatan tertentu di beberapa kondisi jalan. Dengan mengganti sokbreker dan pegas aftermarket, mobil diharapkan dapat lebih tenang dan seimbang dalam berbagai kondisi jalan.
“Tujuan dari penggantian sokbreker adalah untuk membuat mobil lebih kaku, bukan untuk membuatnya lebih empuk. Ini dilakukan untuk meningkatkan handling serta tampilan atau fitment mobil,” lanjutnya.
Therry juga menjelaskan bahwa harga sokbreker dan pegas aftermarket untuk SUV ladder frame bervariasi, tergantung tipe mobilnya. “Untuk mobil ladder frame, harga pegasnya mulai dari Rp 4,8 juta sampai Rp 5,5 juta. Sokbreker mulai dari Rp 6,6 juta (DTG Plus-Twin Tube) hingga Rp 35 juta (Two Way Suspension depan-belakang),” ucapnya.