JAKARTA – Suzuki Baleno memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kompetitornya di segmen hatchback.
Tidak hanya harganya yang terjangkau, namun fitur-fitur yang ditawarkan juga cukup kompetitif.
Selain itu, untuk performa, mesin K15B yang dipakai juga memberikan efisiensi bahan bakar yang baik, baik di dalam kota maupun luar kota.
Namun, bagaimana dengan biaya kepemilikannya?
Seperti yang diketahui, biaya kepemilikan atau cost of ownership adalah faktor penting yang dipertimbangkan oleh banyak konsumen ketika akan membeli mobil, bersamaan dengan fitur, harga, desain, dan teknologi.
Biaya perawatan berkala merupakan bagian penting dari cost of ownership. Berdasarkan data dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), perawatan berkala Suzuki Baleno dengan transmisi otomatis (AT) hingga 100.000 kilometer (Km) atau umumnya selama 5 tahun adalah sebesar Rp 8.604.316.
Rincian biaya tersebut antara lain: pada 10.000 km sebesar Rp 376.932, 20.000 km Rp 542.932, 30.000 km Rp 376.932, dan pada 40.000 km mencapai Rp 1.546.432.
Selanjutnya, pada 50.000 km sebesar Rp 376.932, Rp 889.807 pada perawatan berikutnya, Rp 654.432 di 70.000 km, Rp 2.295.682 pada 80.000 Km, Rp 654.432 di 90.000 km, dan kembali Rp 889.807 pada 100.000 km.
Dengan membagi total biaya tersebut, konsumen hanya perlu menyisihkan sekitar Rp 144.000 per bulan, atau Rp 4.800 per hari. Ini masih terbilang terjangkau untuk sebuah hatchback.
Untuk pajak, Suzuki Baleno tipe tertinggi dengan transmisi matik konvensional dikenakan pajak sebesar Rp 3.717.000 per tahun, atau sekitar Rp 10.325 per hari.
Dalam hal konsumsi bahan bakar, dari hasil pengetesan sebelumnya pada rute penggunaan sehari-hari di dalam kota non-tol sejauh 52,1 kilometer, hasil pada MID menunjukkan angka 14,4 kpl, atau 1 liter untuk 14,4 km.
Sementara untuk penggunaan luar kota, melalui jalan tol sejauh 117,3 km, hasil yang didapat dengan empat penumpang dewasa dan berkendara normal mencapai 18,1 kpl. Angka-angka ini dapat dijadikan acuan untuk menghitung biaya bahan bakar Suzuki Baleno.