SOLO – Pada libur panjang akhir pekan dan Maulid Nabi SAW pada Senin (16/9/2024), banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu ini untuk berkendara jarak jauh.
Bagi pengendara mobil, menjaga kondisi tubuh tetap fit sangat penting agar terhindar dari rasa kantuk, terutama saat menyetir dalam waktu lama.
Banyak cara yang dilakukan pengemudi untuk menghindari atau mengurangi rasa kantuk, salah satunya adalah dengan mengobrol.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk menghindari rasa kantuk saat berkendara.
“Mengobrol dengan penumpang boleh dilakukan, tetapi ada risiko bahaya yang harus diperhatikan. Salah satunya dari materi pembicaraan yang bisa mempengaruhi fokus akibat emosi yang berlebih,” kata Sony.
Menurut Sony, mengobrol dengan penumpang tidak boleh mengganggu konsentrasi pengemudi. Hal ini penting agar pengemudi tetap fokus terhadap kondisi di jalan.
“Ngobrol dapat menciptakan suasana yang lebih hidup, karena komunikasi yang dilakukan bersifat dua arah. Sementara, commentary driving adalah komunikasi satu arah yang bisa terasa membosankan jika tidak dikuasai tekniknya,” ujar Sony.
Commentary driving adalah cara mengobrol sendiri saat menyetir. Jika mindset pengemudi sudah benar, maka koordinasi antara otak, tangan, dan kaki dapat berjalan dengan baik. Namun, jika mindsetnya salah, commentary driving justru dapat menjadi beban dan membuat pengemudi merasa jenuh.