JAKARTA – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Tol Kota Makassar, Sulawesi Selatan, antara sebuah Toyota Land Cruiser dan truk kontainer. Mobil tersebut ditumpangi oleh pemilik warung makan Pallubasa Serigala di Makassar. Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan sebelah kiri mobil ringsek setelah menabrak bagian belakang truk, dan dua orang penumpang dinyatakan tewas saat dibawa ke rumah sakit.
Kecelakaan ini kembali menyoroti berbagai faktor yang menjadi penyebab kecelakaan, termasuk pentingnya alat keselamatan pasif pada mobil dan truk yang dapat mencegah kecelakaan fatal.
Pada truk, sistem keselamatan pasif mencakup penyematan bumper belakang atau rear underrun protection (RUP) yang dirancang untuk mencegah mobil masuk kolong truk.
Sementara itu, pada mobil, salah satu sistem keselamatan pasif yang ada adalah airbag atau kantung udara. Fitur ini bekerja otomatis saat terjadi kecelakaan, tanpa memerlukan tindakan dari pengemudi atau penumpang.
Walaupun tidak mencegah kecelakaan, airbag diklaim dapat membantu mengurangi cidera saat kecelakaan terjadi.
Airbag mengembang secara otomatis ketika sensor mendeteksi dampak, sehingga dapat mengurangi risiko cidera akibat tumbukan dengan memberikan bantalan antara penumpang dan bagian keras kendaraan.
Namun, terdapat kejadian di mana kantung udara tidak mengembang saat kecelakaan. Adrianto Sugiarto Wiyono dari ASEAN NCAP Technical Committee menyatakan bahwa ada berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan airbag.
Ia menjelaskan bahwa posisi titik tabrak dan posisi sensor sangat mempengaruhi apakah airbag akan mengembang atau tidak. Selain itu, kondisi zat kimia atau ignitor yang diperlukan untuk mengembangkan airbag juga harus diperhatikan, sehingga penting untuk melakukan pengecekan rutin pada sistem airbag.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab airbag tidak berfungsi:
- Masalah pada Sistem Sensor: Sensor yang mendeteksi kecelakaan mungkin rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
- Kabel dan Konektor: Kabel yang terputus atau konektor yang berkarat dapat mengganggu aliran listrik ke airbag.
- Baterai Lemah: Baterai kendaraan yang lemah atau bermasalah dapat memengaruhi sistem airbag.
- Kendaraan Pernah Kecelakaan: Jika kendaraan pernah mengalami kecelakaan sebelumnya, sistem airbag mungkin sudah dinonaktifkan atau mengalami kerusakan.
- Masalah pada Modul Kontrol Airbag: Modul ini bertanggung jawab mengatur sistem airbag; jika ada kerusakan, airbag tidak akan berfungsi.
- Kesalahan Pabrikan: Beberapa kendaraan mungkin memiliki cacat produksi yang mempengaruhi sistem airbag.
- Pemasangan yang Salah: Jika ada komponen airbag yang dipasang tidak sesuai, dapat menyebabkan malafungsi.