Kabar mengenai Denny Sumargo dan rekannya terkait penggunaan sisa dana donasi Agus Salim sebesar Rp1,3 miliar telah terdengar hingga ke telinga psikolog, Lita Gading.
Melalui akun TikTok pribadinya, Lita Gading mengungkapkan sindiran terhadap Agus Salim yang mengalami konsekuensi dan pulang dengan tangan kosong.
“Agus, agus. Nah kamu dapat apa tuh? Makanya jangan ribut. Kalau dapat duit tuh jangan hawek (rakus) kalau bahasa Sunda-nya,” kata Lita Gading.
Lita Gading menilai bahwa Agus Salim pantas menerima akibat dari perilaku yang merugikan sejumlah pihak.
Selain menyelewengkan dana donasi, Agus Salim juga telah melibatkan Teh Novi dan Denny Sumargo ke ranah hukum.
“Makanya baik-baik, berterima kasih, bersyukur, jangan main lapor-lapor. Kan orang jadinya juga marah-marah,” sambung Lita Gading.
Melihat situasi tersebut, Lita Gading mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bersikap agar tidak bernasib sama seperti Agus Salim.
“Ini pelajaran untuk kita semua, jangan sampai seperti Agus. Apapun yang dilakukan Agus itu tidak baik dan merugikan orang banyak,” jelas Lita Gading.
Cuplikan komentar Lita Gading mengenai nasib dana donasi Agus Salim ini menjadi viral di media sosial TikTok dengan lebih dari 128 ribu tayangan.
“Agus, Agus,” tulis akun TikTok @litagading5 pada Minggu (5/1/2025).
Menanggapi hal ini, banyak netizen memberikan respons beragam dalam kolom komentar.
“Di sini yang diuntungkan adalah si Wawa. Hutang rumahnya lunas, Agus cuma dapat sedihnya aja,” komentarnya seorang netizen.
“Yang untung si Wawa. Rumah lunas, bayaran sekolah anaknya lunas,” ucap netizen lainnya. “Agus dapat sedihnya,” ujar netizen lain.
Untuk informasi lebih lanjut, terdapat pembahasan mengenai nasib sisa dana donasi biaya pengobatan Agus Salim sebesar Rp1,3 miliar yang sempat dibicarakan oleh Denny Sumargo dengan beberapa pihak.
Dalam podcast-nya, Denny Sumargo melakukan pertemuan dengan pihak yayasan, Teh Novi, dan perwakilan donatur, Pablo Benua.
Melalui koordinasi dari Dinas Sosial, mereka sepakat untuk mengalihkan sisa dana donasi senilai Rp1,3 miliar kepada yang lebih membutuhkan, yaitu para korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).