Pengemudi Harus Ekstra Waspada Saat Melintas di Jalur Contraflow

SOLO – Untuk mencegah kepadatan lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama operator jalan tol menerapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow.

Rekayasa lalu lintas ini diterapkan di Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), sehingga pengendara mobil harus lebih berhati-hati karena kendaraan akan berjalan berlawanan dengan arah normal.

Sony Susmana, pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menjelaskan bahwa contraflow adalah jalur rekayasa yang dibuat oleh pihak kepolisian dalam kondisi tertentu di saat mudik yang diperkirakan akan mengalami kemacetan.

FARIDA PT Jasa Marga Transjawa Tol memperpanjang kebijakan lawan arah atau contraflow di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Cikampek yang dimulai dari KM 47 hingga KM 65 dari sebelumnya KM 55 hingga KM 65.

“Ketika melintas di jalur contraflow, pengendara harus sangat hati-hati karena ini hanya rekayasa. Selain berada di lajur berlawanan, jarak juga panjang dan exit tol perlu diperhatikan,” kata Iwan pada Sabtu (21/12/2024).

Sony menambahkan, rekayasa lalu lintas ini memiliki potensi bahaya yang besar sehingga kewaspadaan sangat diperlukan.

“Potensi bahaya bisa sangat besar jika tidak siap. Langkah yang harus diperhatikan adalah mengetahui arah dari contraflow dan menyesuaikan dengan arah keluar tol,” lanjutnya.

Selain itu, kondisi fisik pengendara juga perlu dijaga, dan disarankan untuk tidak saling mendahului kendaraan lain karena itu sangat berisiko.

“Pastikan fisik dalam keadaan optimal agar dapat fokus maksimal. Hindari saling mendahului untuk mengurangi risiko slip atau kesalahpahaman antara pengguna jalan lainnya,” tambahnya.

Sony merekomendasikan agar pengendara menjaga kecepatan di kisaran 60-80 km/jam dan menyesuaikan dengan arus yang ada di jalur contraflow. Juga, siapkan penumpang di depan sebagai co-driver untuk membantu mengingatkan.

Source link

Scroll to Top