Lawan Angka Kematian Bayi Prematur! RSCM Luncurkan Pusat Nutrisi ASI Terpadu

Bayi prematur menghadapi tantangan besar sejak awal kehidupan mereka, mulai dari risiko infeksi hingga gangguan perkembangan. Di Indonesia, yang menempati posisi kelima tertinggi di dunia dalam angka kelahiran prematur, kebutuhan akan perawatan khusus menjadi semakin penting.

Salah satu solusi inovatif yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) adalah pendirian Breast Milk & Enteral Nutrition Center, fasilitas yang tidak hanya menyediakan akses aman terhadap ASI tetapi juga mendukung nutrisi enteral bagi bayi dengan kondisi medis khusus.

ASI: Nutrisi Terbaik untuk Bayi Prematur

ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi semua bayi, terutama bayi prematur. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Pediatrics pada tahun 2023, ASI mengandung berbagai faktor bioaktif seperti imunoglobulin, laktoferin, lisozim, dan sitokin yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan bayi prematur yang rentan. Selain itu, pemberian ASI juga dikaitkan dengan peningkatan hasil kognitif dan perkembangan saraf pada bayi.

Ilustrasi ASI dan ibu yang sedang menyusui bayinya (Freepik/rawpixel.com)

“ASI adalah nutrisi sempurna yang disediakan oleh alam bagi bayi, terutama bagi bayi-bayi prematur dan bayi sakit yang lahir dengan kondisi medis yang rapuh,” ungkap Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A, Subsp. Neo, dokter spesialis anak yang mendalami bidang neonatologi, dalam keterangannya.

Namun, tidak semua bayi prematur dapat langsung menerima ASI dari ibu mereka. Untuk mengatasi hal ini, RSCM memanfaatkan layanan donor ASI yang telah melalui proses screening dan pasteurisasi untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

Teknologi di Breast Milk & Enteral Nutrition Center memungkinkan pasteurisasi hingga 1,5 liter ASI dalam satu siklus proses, memberikan solusi konkret bagi kebutuhan bayi prematur.

Solusi Tantangan Donor ASI di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan donor ASI masih menghadapi tantangan budaya dan agama. Identitas pendonor harus dipastikan agar sesuai dengan anjuran tertentu, sehingga layanan donor ASI belum sepenuhnya optimal.

Meski begitu, RSCM tetap berkomitmen untuk mengembangkan layanan ini demi memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi bayi prematur.

“Jika ibu para bayi prematur ini belum dapat memberikan ASI pada bayinya, setiap instalasi NICU yang melayani para bayi prematur harus berperan mengupayakannya,” tambah Prof. Rinawati.

Ilustrasi ASI Eksklusif. (Shutterstock)
Ilustrasi ASI Eksklusif. (Shutterstock)

Fasilitas Neonatal yang Komprehensif

Selain mendukung pemberian ASI, RSCM juga memiliki fasilitas perawatan neonatal yang komprehensif. Dengan kapasitas 66 tempat tidur, fasilitas ini terbagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan kondisi bayi:

  • NICU 1: Perawatan untuk bayi dengan tindakan bedah (12 tempat tidur).
  • NICU 2: Bayi dengan kemungkinan infeksi (12 tempat tidur).
  • NICU 3: Bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah (13 tempat tidur).
  • NHCU 1: Bayi yang memerlukan infus tetapi tidak membutuhkan perawatan intensif (14 tempat tidur).
  • NHCU 2: Bayi yang sedang dipersiapkan untuk pulang (15 tempat tidur).

Fasilitas ini dirancang untuk memberikan perawatan terbaik, meskipun idealnya satu bayi prematur dirawat dalam satu ruangan untuk meminimalkan risiko infeksi. Dengan keterbatasan ruang dan jumlah penduduk yang besar, pembagian kategori perawatan menjadi solusi praktis yang tetap efektif.

Selain merawat bayi, Breast Milk & Enteral Nutrition Center juga memberikan edukasi kepada orang tua dan pengasuh. Pelatihan ini mencakup pemberian nutrisi terbaik sesuai kondisi bayi, memastikan bahwa setiap keluarga mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mendukung perkembangan anak mereka.

Dengan pendekatan holistik ini, RSCM tidak hanya menjadi pusat perawatan tetapi juga pusat pendidikan dan penelitian tentang nutrisi bayi prematur. Inisiatif ini sejalan dengan visi menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat dan unggul di masa depan.

Pendirian Breast Milk & Enteral Nutrition Center merupakan hasil kolaborasi yang berdedikasi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi. Pengembangan fasilitas ini termasuk penyediaan peralatan canggih untuk pemrosesan ASI dan berbagi pengetahuan dari pengalaman dalam mengelola pusat ASI di negara lain.

Komitmen ini tidak hanya berhenti pada dukungan teknologi. Dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bayi prematur, mereka turut menyediakan praktik terbaik untuk memastikan bahwa setiap bayi mendapatkan nutrisi terbaik. Kerja sama ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan solusi inovatif di bidang kesehatan neonatal.

“Kami berusaha peka menangkap kebutuhan masyarakat dan terlibat. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita perlu bekerja dan tumbuh bersama. Kami percaya bahwa hanya cinta yang dapat menumbuhkan cinta, seperti cinta seorang ibu kepada bayinya,” ujar seorang perwakilan dari organisasi tersebut.

Source link

Scroll to Top