JAKARTA – Transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) semakin populer digunakan pada kendaraan modern, terutama mobil harian yang menekankan kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.
Meski menawarkan pengalaman berkendara yang halus tanpa hentakan, banyak pengendara yang belum memahami bahwa CVT tidak dirancang untuk akselerasi agresif atau beban kerja berat seperti transmisi manual atau otomatis konvensional.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, sistem CVT memiliki karakteristik unik yang membuatnya lebih unggul dalam hal kenyamanan berkendara.
“CVT umumnya menggunakan sabuk baja atau rantai yang bergerak di antara dua puli variabel. Mekanisme ini memungkinkan transmisi untuk mengatur rasio gigi secara mulus sesuai kebutuhan mesin, tanpa perpindahan gigi yang terasa,” kata Lung Lung.
Namun, Lung Lung menegaskan bahwa kelembutan ini datang dengan batasan.
“CVT tidak ideal untuk akselerasi mendadak atau pengendaraan dengan beban berat, seperti sering digunakan untuk menarik trailer atau off-road. Ini karena sabuk baja pada CVT memiliki keterbatasan daya tahan terhadap tekanan tinggi,” kata dia.
Ia juga menyarankan agar pengendara lebih memperhatikan perawatan CVT untuk memastikan performanya tetap optimal. Salah satu hal penting adalah mengganti oli transmisi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan.
“Penggunaan oli khusus CVT sangat penting karena oli ini memiliki formula berbeda yang mendukung kinerja sabuk dan puli, mencegah slip, serta menjaga viskositas pada suhu tinggi,” kata Lung Lung.
Otospector CVT pada mobil matik.
Meskipun memiliki batasan, Lung Lung menyebut bahwa CVT tetap menjadi pilihan tepat untuk mobil-mobil perkotaan yang lebih sering digunakan dalam kondisi lalu lintas stop-and-go.
“Karakteristik CVT sangat cocok untuk pengendara yang mencari kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan pengalaman berkendara yang halus,” kata dia.