Layar Sentuh OLED Akan Mengubah Interface dan Pengalaman Berkendara?

Thomas Souche dari Microchip ology mengungkapkan bahwa kehadiran teknologi layar sentuh OLED dapat merevolusi interface di dunia otomotif.

Ukuran dan jumlah layar menjadi salah satu indikator penting bagi pembeli mobil baru dalam hal teknologi dan inovasi kendaraan. Besaran layar menjadi daya tarik yang memengaruhi keputusan pembelian. Terlepas dari jenis mesin—baik pembakaran internal, hibrida, maupun listrik—ukuran layar berperan dalam persepsi kemampuan kendaraan.

Kesan pertama sangat sulit untuk diubah, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi produsen mobil untuk memberikan tampilan human-machine interface (HMI) yang optimal. Teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) tidak hanya menyediakan cara untuk memberikan kesan pertama yang terbaik, tetapi juga membawa manfaat signifikan bagi pengguna dan perancang kokpit.

Menurut laporan dari Korea Display Industry Association (KDIA), pasar layar otomotif global diperkirakan akan tumbuh setiap tahun dengan rata-rata sebesar 7,8%, dari 8,86 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi sekitar 12,63 miliar dolar AS pada tahun 2027.

Penggunaan layar OLED dalam kendaraan dinyatakan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan di pasar ini. Pada tahun 2022, OLED hanya menyuplai 2,8% pangsa pasar, namun diperkirakan akan meningkat menjadi 17,2% pada tahun 2027.

Teknologi OLED pada Layar Mobil

Saat ini, teknologi liquid crystal display (LCD) telah menjadi teknologi dominan dalam layar otomotif. Teknologi ini telah matang di industria konsumen dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan di sektor otomotif.

Industri sebagai smartphone, monitor komputer, dan televisi mulai beralih ke layar OLED berkat kualitas visual yang superior dan bentuk yang lebih tipis.

Industri otomotif juga beradaptasi dengan teknologi OLED untuk alasan yang serupa. Beragam karakteristik dari teknologi OLED sangat menarik untuk aplikasinya dalam layar otomotif.

Hitam Pekat dan Kontras Tinggi

Karena OLED adalah jenis layar emisif, ketika piksel dimatikan, maka piksel tersebut tidak memancarkan cahaya, menghasilkan warna “hitam pekat.”

Di sisi lain, LCD memblokir cahaya dari lampu latar yang menghasilkan warna abu-abu gelap, bukan “hitam pekat”. Produsen LCD berusaha mengatasi kekurangan ini dengan menggunakan LED mini untuk menerapkan peredupan lokal, tetapi resolusi piksel yang rendah dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan.

Berbagai aspek ini, termasuk tambahan lapisan untuk mini-LED dan kontrol elektronik, meningkatkan ketebalan, berat, dan biaya sistem—faktor yang semakin penting seiring ukuran layar bertambah.

Apa keuntungan Teknologi Layar OLED bagi pengguna otomotif?

  • Sebagian besar graphical user interfaces (GUI) di dalam mobil menggunakan latar belakang hitam, yang mengurangi gangguan bagi pengemudi dan penumpang dalam berkendara malam hari. Karakteristik hitam pekat OLED meningkatkan kenyamanan pengguna.
  • Kontras tinggi memperbaiki daya baca layar dan meningkatkan keamanan mobil.
  • Sudut penglihatan lebar memastikan layar terlihat jelas dari berbagai posisi dalam kendaraan.
  • Pada suhu dingin, layar OLED berhasil mempertahankan waktu respons cepat, memberikan informasi real-time tanpa penundaan, bahkan di pagi yang dingin.
  • OLED ramah mata karena tidak memerlukan lampu latar, sehingga mengurangi kelelahan mata dalam jangka panjang.

Integrasi Desain Kokpit dan Konsumsi Daya Rendah

Teknologi OLED membantu produsen mobil mengatasi berbagai tantangan. Seiring meningkatnya ukuran layar, keunggulan OLED dibandingkan LCD menjadi semakin jelas.

OLED menawarkan lapisan dan struktur layar yang lebih tipis, memungkinkan produsen untuk melakukan peningkatan desain kokpit:

  • Tumpukan yang lebih ringan dan tipis mengurangi bobot layar.
  • Radius kecil untuk desain layar melengkung memungkinkan inovasi dalam desain kokpit yang mendukung identitas merek.
  • Teknologi hitam pekat membuat bezel layar menyatu dengan trim hitam, menciptakan nuansa khas untuk modul HMI.
  • Konsumsi daya rendah, terutama pada latar belakang gelap.
  • Desain ramah lingkungan yang menggunakan lebih sedikit plastik dibandingkan LCD.

Konsumsi daya rendah dengan layar besar yang ringan sangat bermanfaat bagi produsen baterai kendaraan listrik, karena memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh dengan kapasitas baterai yang sama.

Teknologi OLED telah Beradaptasi dengan Kebutuhan Otomotif

Produsen dan pemasok otomotif perlu menyadari perubahan yang terjadi pada layar OLED. Masalah burn-in dan fitur pencerahan untuk kemudahan membaca di bawah sinar matahari telah diatasi dengan kemajuan teknologi OLED.

Dengan teknologi OLED dua susun, produsen layar telah meningkatkannya secara signifikan.

Selain layar yang lebih cerah, ada lapisan organik tambahan yang menyebarkan energi di sekitar OLED, memberikan stabilitas yang lebih tinggi dan umur yang lebih panjang.

Produsen kendaraan telah mulai mengadopsi layar OLED dalam kendaraan kelas atas, menunjukkan peningkatan dalam implementasi teknologi ini.

Interface Sentuh

Interface sentuh menjadi elemen penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa. Namun, kebutuhan layar sentuh dalam kendaraan lebih besar dibandingkan perangkat konsumen lainnya, dan meliputi:

  • Pengoperasian yang dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  • Dukungan untuk penggunaan dengan sarung tangan.
  • Kepatuhan elektromagnetik agar kebal dari kebisingan dan emisi frekuensi radio.
  • Functional Safety ISO26262 ASIL-B untuk tombol mekanis yang penting bagi keselamatan, kini dipindahkan ke tombol virtual di layar sentuh.

Banyak produsen layar LCD telah mengintegrasikan fungsionalitas multisentuh menggunakan teknologi on-cell atau in-cell. Namun, teknologi OLED hanya menggunakan struktur on-cell.

Hal ini membuat semua produsen otomotif OLED terkemuka memiliki atau sedang mengembangkan desain ini, karena memungkinkan layar OLED sentuh yang lebih tipis, ringan, dan fleksibel.

Meskipun penggunaan teknologi on-cell menghasilkan tampilan OLED yang lebih tipis, teknologi ini juga menciptakan tantangan baru bagi kontroler layar sentuh. Hal ini disebabkan elektroda sentuh yang lebih dekat dengan lapisan katode dan piksel tampilan.

Desain on-cell menyebabkan elektroda sentuh memiliki beban kapasitif yang lebih tinggi ke bagian bawah. Hal ini menurunkan sensitivitas sentuhan jari meskipun level kapasitansi tetap.

Untuk membayangkan tantangan ini, bayangkan pengukuran perubahan yang sama di dalam wadah yang lebih besar.

Kontroler Sentuh

Kebisingan elektromagnetik yang dihasilkan oleh peralihan piksel meningkatkan risiko deteksi sentuhan yang salah atau hilang.

Tantangan ini menjadikan teknologi kontroler layar sentuh sangat krusial, terutama untuk memilih kontroler yang dapat menyediakan kemampuan signal-to-noise ratio (SNR) yang tinggi.

Kontroler layar sentuh harus menerapkan beberapa hal berikut:

  • Skema penggerak dan penginderaan yang disesuaikan dengan karakteristik beban tinggi dari sensor sentuh OLED on-cell.
  • Teknik peredam kebisingan layar yang canggih.
  • Pemrosesan sinyal yang cepat dan efisien untuk laporan sentuhan yang tinggi dan pengurangan latensi.

Menampilkan Visual & Pengalaman Berteknologi Tinggi

Kemampuan OLED untuk memberikan tampilan berkualitas tinggi, latar belakang hitam pekat, peningkatan efisiensi energi, dan panel melengkung yang ringan menghasilkan produk akhir yang menarik bagi pembeli modern dan berdampak positif pada keputusan pembelian.

Pengalaman layar sentuh juga harus berjalan mulus bagi pengguna meskipun terdapat tantangan teknis dari teknologi otomotif OLED on-cell yang tipis.

Kontroler layar sentuh terbaru menyediakan mekanisme penggerak dan penginderaan terbaru yang dipasangkan dengan pemrosesan sinyal canggih untuk memastikan pengoperasian cepat dan andal pada layar OLED otomotif baru.

Source link

Scroll to Top