BOGOR – Kasus kerusakan pada filter dan pompa bahan bakar minyak (BBM) mobil yang diduga akibat penggunaan Pertamax belakangan ini menjadi perbincangan hangat.
Bahkan, dalam berbagai video yang beredar, terdengar keluhan dari para korban yang mengalami kejadian tersebut, di mana mereka merasa kecewa dan kesal akibat harus mengeluarkan uang untuk perbaikan.
Kamal, pemilik bengkel Kafka di Cifor, Bogor, menjelaskan bahwa penggantian filter tangki BBM sering kali terkendala karena stok yang terbatas. Sebagian besar filter dijual dalam satu paket bersama pompa.
“Filter itu tidak ada yang dijual secara terpisah, rata-rata dijual satu paket dengan pompa. Jadi mau tidak mau harus mengganti pompa juga. Jika mau, bisa saja mencarinya secara online, tetapi itu sangat jarang. Jika pergi ke toko offline, biasanya tidak ada yang jual,” ujarnya.
Kamal juga menambahkan bahwa biaya untuk membeli satu paket filter dan pompa tergolong mahal. Oleh karena itu, ia sering bertanya kepada toko suku cadang langganan apakah ada kemungkinan untuk hanya mengganti filter saja.
“Jika filternya diambil dari pompa, maka harganya bisa lebih terjangkau. Untuk filter saja harganya di bawah Rp 100.000. Namun, jika ditambah dengan pompa, biayanya bisa mencapai Rp 600.000. Ini untuk komponen aftermarket, sedangkan untuk komponen orisinil jauh lebih mahal karena biasanya satu set, termasuk pelampung, bisa lebih dari Rp 2 juta. Jadi sangat wajar jika korban yang muncul di video merasa marah karena harus mengeluarkan biaya yang besar,” ujarnya.
Kamal juga menjelaskan bahwa untuk barang aftermarket selisihnya tidak besar, sehingga meskipun berbeda tipe mobil, harga suku cadangnya tidak jauh berbeda.