Risiko Mengerikan dari Penggunaan Oli Mesin yang Salah

JAKARTA – Penggunaan oli mesin yang tidak tepat dapat menurunkan performa mobil dan mengakibatkan kerusakan yang parah.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, penggunaan oli dengan spesifikasi yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada beberapa komponen vital mesin dan berpotensi menyebabkan kerusakan permanen.

Penggunaan oli mesin yang tidak sesuai, seperti oli yang terlalu kental, dapat menyebabkan masalah serius, terutama pada stang piston.

“Oli yang terlalu kental tidak dapat mengalir dengan baik melalui komponen mesin, khususnya di area stang piston,” kata Lung Lung.

Hal ini dapat menyebabkan gesekan berlebih, yang akhirnya mengarah pada keausan atau kerusakan stang piston, dan dapat memengaruhi seluruh sistem pembakaran serta kinerja mesin secara keseluruhan.

Astra Daihatsu doc. Ilustrasi piston dan poros engkol

Kerusakan pada bagian ini tidak hanya berdampak pada performa, tetapi juga memerlukan biaya perbaikan yang sangat tinggi.

Di sisi lain, jika oli yang digunakan terlalu encer, masalah yang muncul juga tidak kalah serius.

“Oli yang terlalu encer tidak mampu melumasi komponen mesin dengan baik, terutama saat suhu mesin meningkat,” ucap Lung Lung.

Akibatnya, gesekan antar-komponen menjadi lebih intens, yang dapat mempercepat kerusakan internal mesin. Selain itu, pelumasan yang tidak optimal juga membuat komponen mesin cepat aus dan akhirnya memengaruhi efisiensi bahan bakar.

Selain masalah pelumasan, penggunaan oli dengan spesifikasi yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pada bagian-bagian mesin yang lebih kecil, seperti sensor.

Sensor-sensor ini berfungsi untuk mengatur performa mesin dan mendeteksi berbagai kondisi operasional.

“Jika sensor rusak akibat oli yang tidak sesuai, kendaraan dapat mengalami masalah teknis yang lebih sering, atau bahkan mogok di jalan,” terang Lung Lung.

Penggunaan oli yang tidak tepat dapat membuat sensor berfungsi tidak akurat atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen, yang akhirnya membuat kendaraan lebih sering mengalami masalah.

Source link

Scroll to Top